Dampak Virus Corona, Agenda Olahraga Indonesia Menumpuk di 2021

Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari bersama Menpora
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Wabah virus corona yang melanda dunia memberi dampak negatif juga untuk olahraga. Olimpiade 2020 Tokyo bahkan harus ditunda setahun berikutnya karena tidak mungkin dipaksakan untuk dihelat sesuai jadwal awal, yakni 24 Juli 2020.

Greysia Polii Masuk Jajaran Komite Eksekutif NOC Indonesia

Dengan penundaan Olimpiade, akan banyak agenda olahraga yang menumpuk di 2021. Yang berada di bawah naungan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) saja setidaknya ada tujuh.

(Baca juga: BOPI Minta Pemerintah Bantu Olahraga Profesional, Kemenpora Menolak)

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Selain Olimpiade, akan ada Paralimpiade. Lalu Asian Indoor Martial Art Games, Asian Winter Games, Asian Youth Games, Islamic Solidarity Games, dan SEA Games. Ada satu tambahan lagi, yaitu Asian Beach Games, namun hingga sekarang belum ada kepastian ditunda atau tidak.

"Asian Beach Games masih tunggu kepastian. KOI masih lakukan akreditasi. Yang jelas kami persiapakan dulu kewajiban yang harus dilakukan, urusan batal atau tidak nanti saja," kata Sekretaris Jenderal KOI, Ferry Kono dalam teleconference, Senin 30 Maret 2020.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Jepang menyambut Olimpiade 2020

Ketua KOI, Raja Sapta Oktohari menambahkan, ajang yang disebut itu sudah biasa diikuti oleh Indonesia. Jadi pihaknya harus tetap menjalani segala prosesnya.

Guna menjalankan program-program tersebut, Oktohari akan terus berkomunikasi dengan Kemenpora. Karena menjadi penting, terutama kaitannya dengan proyeksi anggaran.

"Tentu kita harus koordinasi lebih intensif dengan Kemenpora, terutama kaitannya dengan anggaran. 2021 jadi tahun yang sangat sibuk," tutur Oktohari.

Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Gatot S Dewa Broto juga mengakui hal yang sama. Belum lagi ada Piala Dunia U-20 2021 dan rencana MotoGP 2021 Mandalika. 

Untuk itu Gatot berharap kepada KOI untuk turut membantu melakukan diplomasi untuk ajang-ajang yang masih bisa dinegosiasikan. Setidaknya sekadar untuk mengurangi beban kerja pihak terkait agar tidak terlalu berat.

"2021 itu numpuk banyak banget. Olimpiade dan Paralimpade itu sudah tidak akan diutak-atik. Kalau Asia Tenggara masih bisa komunikasi. Untuk yang lainnya kami akan minta tolong kepada KOI," kata Gatot.

Baca juga

Sosok Mengerikan yang Tak Roboh Diterjang Pukulan Mike Tyson?

Ayah Petinju Inggris Meninggal Dunia karena Virus Corona

Menangi MotoGP Virtual, Alex Marquez Dibantu Atlet Esports Indonesia

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya