Legenda Bulutangkis Denmark Soroti Performa Gila Praveen saat COVID-19

Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di All England.
Sumber :
  • Instagram: badminton.ina

VIVA – Virus Corona hingga detik ini terus mewabah ke berbagai negara. Indonesia sendiri per Sabtu 4 April 2020, total pasien positif virus COVID-19 itu telah berjumlah 2.092 orang.

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

Mengganasnya COVID-19 juga berimbas pada bulutangkis dunia. Sederet turnamen ditunda pasca BWF World Tour Super 1000, All England Open 11-15 Maret 2020 lalu digelar.

Berbicara soal All England, Indonesia menorehkan prestasi di Birmingham Arena, Inggris. Ganda campuran Tanah Air, Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti menyabet gelar juara di sana.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Melihat pencapaian ini, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) menyoroti sosok Praveen. Ada dua hal yang digarisbawahi soal Praveen yaitu, bakat Yang kedua adalah inkonsistensi.

Apa yang disampaikan BWF memang fakta adanya, melihat performa Praveen/Melati di 2020 ini terbilang inkonsisten. Tampil di tiga turnamen sejak awal Januari, ia baru bisa meraih gelar di All England.

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

Pada Malaysia Masters 7-12 Januari 2020, Praveen/Melati tumbang di babak pertama. Kala itu mereka dipermalukan tuan rumah, Ma Wei Chong/Tan Pearly dua game langsung.

Selanjutnya, berlaga di Senayan pada Indonesia Masters 14-19 Januari 2020, mereka malah tumbang di perempatfinal. Praveen/Melati tersungkur setelah dikalahkan Thom Gicquel/Delphine Delrue dari Prancis lewat drama rubbergame.

Mereka baru menunjukkan taji di All England, setelah menghancurkan pebulutangkis Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai lewat rubbergame. Kala itu COVID-19 telah massif menyebar, termasuk di Inggris.

Bukan cuma BWF, mantan ganda campuran Denmark, Joachim Fischer Nielsen turut menyoroti sosok Praveen. Ia menganggap Praveen berhasil mencapai level yang sangat gila.

“Saya pikir dia adalah pemain yang luar biasa. Sedikit naik turun, seperti itulah jalan karirnya, tapi mereka selalu mengharapkannya. Ia memiliki turnamen yang mana berhasil mencapai level yang menurut Anda sangat gila,” ujarnya yang kini menjadi pelatih dilansir dari situs resmi BWF, Minggu 5 April 2020.

Nielsen menjelaskan, mungkin banyak yang heran kenapa di turnamen yang levelnya lebih rendah justru Praveen kerap keok. "Kemudian mungkin ada turnamen yang membuat anda berpikir, bagaimana ia bisa tampil seburuk itu. Tapi memang begitulah gayanya,” ucap Nielsen.

Baca: Imbas COVID-19, Maharatu Bulutangkis Dunia Jadi Pengusaha Kue

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya