Ganda Campuran Indonesia Hafiz/Gloria Bisa Bernafas Lega

Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja di All England 2020.
Sumber :
  • Instagram: badminton.ina

VIVA – Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) memberi klarifikasi atas sistem kualifikasi menuju Olimpiade 2021 Tokyo yang dikeluarkan sebelumnya. Keputusan mereka sempat menjadi kontroversi.

Media Asing Gak Yakin Timnas Indonesia Rebut Tiket Olimpiade Paris 2024: Mereka Tak Diunggulkan

Sebab, ada aturan yang menyebut tim China dan Hong Kong diberikan poin ketika tampil di Badminton Asia Mixed Team Championships 2021 (BAMTC). Itu sebagai ganti mereka absen di Badminton Asia Team Championships 2020 (BATC) karena adanya pandemi virus corona.

(Baca juga: Kualifikasi Olimpiade 2021 Diubah, Ganda Campuran Indonesia Terancam)

Pebulutangkis Jepang Kento Momota Putuskan Pensiun

Dengan aturan tersebut, ganda campuran Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet menjadi yang paling diuntungkan. Mereka bisa mendapatkan poin sehingga mengancam posisi ganda campuran Indonesia, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.

Tang/Tse saat ini menempati urutan kesembilan kualifikasi Olimpiade 2021 Tokyo. Satu tingkat di atasnya, atau batas terakhir yang berhak mendapatkan tiket adalah Hafiz/Gloria.

Anindya Bakrie Rapat dengan NOC Prancis dalam Rangka Persiapan Olimpiade 2024

Hafiz/Gloria amat dirugikan dengan keputusan tersebut. Karena di BATC 2020 ganda campuran tidak dimainkan, lalu pasangan Hong Kong diberikan poin begitu saja di BAMTC 2021.

Setelah menjadi polemik, akhirnya BWF membatalkan pemberian poin kepada ganda campuran dari China dan Hong Kong yang bermain di BAMTC 2021.

(Baca juga: China dan Hong Kong Diuntungkan, Goh Liu Ying Protes Sikap BWF)

"Ini adalah keputusan yang fair untuk semua, memang ini yang kami inginkan yaitu kejelasan bahwa nomor ganda campuran tidak akan dihitung. Karena negara lain juga tidak dapat poin dari ganda campuran di BATC 2020," ujar Bambang Roedyanto, Kasubid Hubungan Internasional PP PBSI.

Ditambahkannya, bukan cuma Indonesia yang sempat protes ke BWF. Malaysia yang juga memiliki wakil pada urutan ketujuh, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying mengambil tindakan serupa.

"Setahu saya selain Indonesia, tim Malaysia juga sempat mengajukan pertanyaan serupa kepada BWF. Kami hanya ingin memastikan bahwa keputusannya adil untuk semua," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya