Indonesia Fokus ke Sport Science, Jadi Tema Besar HAORNAS

Menpora Zainudin Amali dalam acara Ayo Hidup Sehat tvOne
Sumber :
  • Kemenpora RI

VIVA – Sport science akan menjadi fokus yang akan dikembangkan pemerintah Indonesia sepanjang 2020 ini. Kampanye terkait pengembangan sport science, sudah dimulai sejak dini dan puncaknya akan muncul pada 9 September 2020 mendatang pada Hari Olahraga Nasional.

Tinjau Latihan Timnas Indonesia U-19, Menpora Sampaikan Pesan Presiden

Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, menyatakan sport science memang sudah seharusnya dikembangkan. Tujuannya tak lain adalah demi peningkatan prestasi olahraga nasional.

Hal paling dasar dalam pengembangan sport science adalah kampanye dari level bawah. Sudah seharusnya, masyarakat paham bagaimana dasar yang sederhana dari sport science.

Ketum KONI Minta Panitia Besar PON 2024 Segera Dibentuk

Seperti, ketika berolahraga, sebelum masuk ke dalam porsi berat, orang-orang wajib melakukan peregangan atau pemanasan. Hal ini terkadang luput dari aktivitas olahraga masyarakat, padahal peran peregangan atau pemanasan begitu penting.

Maka dari itu, program Workout at Home (WAH) digaungkan selama masa pandemi virus corona COVID-19. Program ini diluncurkan pada Juni 2020 lalu, dengan tujuan menjaga kebugaran masyarakat. Tapi, agenda besarnya adalah bagaimana mengarahkan masyarakat agar bisa berolahraga ringan dengan berlandaskan sport science.

Di depan Menpora Gubernur Sumut Paparkan Persiapan PON 2024

"Olahraga apapun yang kita lakukan dasarnya harus dengan sport science. Terus terang Indonesia sekarang ini tertinggal dengan negara lain. Dengan sport science kita bisa mengukur kemampuan, dan talenta-talenta yang ada bisa diarahkan cocoknya dia di mana, kekuatannya di mana," kata Zainudin Amali, Jumat 10 Juli 2020.

Dalam pengembangan sport science, pemerintah melalui Kemenpora berniat untuk menjaring berbagai profesional yang ada di Indonesia. Nantinya, mereka akan diminta untuk memberikan sumbangsih dalam pengembangan sport science di Indonesia.

"Tentu ada instruktur-instruktur yang profesional kami ajak kerja sama, dan cabang-cabang olahraga yang ikut menyumbangkan kemampuannya. Apa yang mau kami tunjukkan ke masyarakat sebagai tutorialnya maka harus mengajak ahlinya. Sebab kalau yang tak ahli, mana mungkin dia memberikan panduan," jelas Zainudin Amali.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya