Indonesia Kirim 76 Atlet di Afro-Asia Traditional Karate Open 2020

Opening Ceremony 2nd Afro-Asia Online Traditional Karate Open 2020
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Semangat menjaga kebersamaan dan nilai-nilai tradisional karate dalam bingkai kemanusiaan dan perdamian menjadi basis utama dihelatnya Karate Tradisional Afro-Asia Online 2020. Adapun target tahun ini adalah Indonesia bisa menjadi juara umum untuk kedua kalinya.

Nagham Abu Samra, Juara Karate Asal Palestina Meninggal Usai Serangan Biadab Israel

INATKF, satu-satunya organisasi yang diakui pemerintah juga Federasi Karate Dunia dan Asia juga mengakui nilai destruktif pandemi COVID-19 sangat terasa. Namun keadaaan ini tidak boleh membuat patah arang.

Justru inilah momen, di mana karateka tradisional seluruh dunia makin memperkuat kebersamaan dengan mengadaptasi pada kemajuan tekhnologi, sehingga perhelatan bergengsi ini bisa terlaksana.

Pecah Rekor, Inkanas Raih Emas World Karate Federation Youth League

"Inilah bukti di mana tradisional karate bisa tetap diselenggarakan dan kita harus bangkit,” ujar Ketua INATKF, M Muchlas Rowi di Opening Ceremony 2nd Afro-Asia Online Traditional Karate Open 2020 secara virtual, dalam keterangan pers yang diterima VIVA, Minggu 1 November 2020.

“INATKF, satu-satunya Federasi Karate Tradisional di Indonesia merespon dengan cepat dan memastikan terselenggaranya acara ini," lanjutnya.

ASKI Sends 23 Karateka to KWF World Championships in Tokyo

Menurut Muchlas, latar belakang terselenggaranya event ini berangkat dari semangat Bandung, 65 tahun yang lalu yang menghendaki terselenggaranya event besar bagi bangsa-bangsa Asia Afrika di tahun 1955. Presiden Pertama Indonesia, Ir Soekarno kala itu berinisiasi mengajak bangsa-bangsa Asia-Afrika berkumpul dan menyelenggarakan event olahraga bersejarah.

Begitupun dengan semangat event hari ini, INATKF telah berkoordinasi dengan ATKF juga ITKF sebagai induk dari organisasi karate tradisional dunia. ITKF pun menyambut baik dan memberikan rekomendasi kepada INATKF yang juga bekerjasama dengan ATKF untuk terselenggaranya event ini.

Harapannya, INATKF kedepan bisa lebih menancapkan keberadaanya secara global untuk lebih intensif melakukan berbagai lompatan-lompatan masif. "Semua gerakan kami ini tetap dipandu KORMI," harap Muchlas Roiwi dalam acara yang dihadiri peserta dari 10 negara itu.

Perlu diketahui juga, INATKF dengan sokongan Pemerintah bakal melakukan event besar pada 2022 mendatang. "Dukungan dari Pak Hayono Isman untuk diselenggarakannya festival dan kejuaraan di Palembang 2022," ungkapnya.

Apresiasi atas kehadiran Menteri Pemuda dan Olahraga, Dr Zainudin Amali yang diwakili Ketua KORMI, Hayono Isman telah mebuka acara hari ini. Ucapan terimakasih juga dihaturkan kepada 10 negara yang telah berpartisipasi yakni Indonesia, Mesir, Tunisia, Kuwait, Aljajair, Kazakhstan, Uzbekistan, Jepang, Portugal dan Prancis.

Indonesia sendiri mengirim 76 peserta yang terdiri dari atlet pria dan wanita juga 1 atlet yang berkebutuhan khusus. Keseluruhan peserta berasal dari 8 provinsi, diantaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa tengah, Jawa Timur, NTB, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Sumatera Barat. Adapun usia atlet dari 6 hingga 15 tahun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya