Jelang Paralympic Tokyo 2020, 35 Atlet Indonesia Jalani Tes Swab

Atlet paralympic Indonesia jalani tes swab.
Sumber :
  • VIVA/Fajar Sodiq

VIVA – Sebanyak 35 atlet Paralympic Indonesia yang sedang menjalani pemusatan latihan di Solo mengikuti tes swab PCR, Rabu, 25 November 2020. Tes usap untuk mendiagnosis virus corona COVID-19 itu dilakukan untuk mengetahui kondisi para atlet penyandang disabilitas yang akan bertanding di Paralympic Tokyo 2020.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Tes swab itu tidak hanya diikuti para atlet, namun juga para manajer dan pelatih. Total yang mengikuti tes swab di tempat penginapan atlet di Kusuma Sahid Prince Hotel Solo itu mencapai 100 orang.

Wakil Sekjen National Paralympic Committee Indonesia (NPCI), Rima Febiyanto mengatakan tes swab yang diikuti para atlet Paralympic pada hari ini merupakan agenda rutin bulanan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui lebih dini jika terdapat atlet yang terpapar COVID-19.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

"Jumlah atlet yang ikut tes swab sebanyak 35 atlet. Sedangkan jika ditambah dengan manajer, pelatih, sopir dan pegawai hotel tempat menginap para atlet sekitar 100 orang yang ikut swab test," kata dia di Kusuma Sahid Prince Hotel Solo, Rabu, 25 November 2020.

Tes swab itu menurut Rima dilakukan untuk mengetahui kondisi para atlet jika ada yang terpapar COVID-19. Jika nantinya ada yang positif, atlet tersebut akan langsung menjalani karantina di dalam kamarnya masing-masing.

Pakar Imbau, Waspadai Pandemi Disease X, Mematikan Dibanding COVID-19

"Tes swab itu untuk jaga-jaga, ya taruhlah amit-amit untuk mengetahui jika ada yang positif langsung ketahuan agar tidak menyebar ke teman-temannya. Tapi hasil swab bulan lalu semuanya negatif," ucapnya.

Lantas adanya pandemi COVID-19, dikatakan Rima, pelaksanaan pemusatan latihan untuk para atlet juga berbeda. Bahkan, pada saat ini para atlet mendapat jatah satu kamar per atlet. Padahal sebelumnya saat pemusatan latihan nasional sebelumnya, masing-masing satu kamar diisi dua atlet.

"Ini cara untuk menghindari penyebaran COVID-19 jadi satu atlet satu kamar. Ini untuk jaga-jaga kalau ada yang positif langsung dikarantina di kamarnya sampai sembuh. Jika sudah sembuh langsung pindah kamar baru," kata dia.

Sementara itu para atlet Paralympic itu, disebutkan Rima, berasal dari delapan cabang olahraga seperti paraatletik, parabadminton, pararenang, paratenis meja, parapanahan dan paracycling.

"Yang sudah lolos ke Paralympic ada 15 atlet, sedangkan yang 20 atlet harus mencari poin-poin di ajang tryout pada awal tahun," ucapnya.

Paralympic 2020 akan berlangsung pada 24 Agustus hingga 5 September 2021. Ajang di Tokyo, Jepang ini harus tertunda setahun karena pandemi virus corona.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya