Ada Atlet Jualan Beras, Chris John Desak Kompetisi Digelar Lagi

Chris John.
Sumber :
  • VIVA.co.id / Muhammad Nurhendra Saputra

VIVA – Mantan juara dunia tinju Chris John mendukung penuh agar kompetisi olahraga nasional bisa kembali bergulir di tengah pandemi COVID-19. Dengan satu syarat, asalkan semua pihak yang terlibat disiplin terhadap protokol kesehatan.

Kecelakaan KA Rajabasa Tabrak Bus dan Timbulkan Korban Jiwa, KAI Soroti Disiplin Lalu Lintas

Menurut dia, kompetisi olahraga menjadi salah satu sumber perekonomian bagi para pelakunya. Penghentian selama sembilan bulan ini diharapkan tidak dibuat semakin larut sebab sudah cukup membuat kondisi serta kesejahteraan beberapa atlet mengkhawatirkan.

“Contohnya seperti di cabang olahraga sepakbola, pemain bola karena tidak ada kompetisi sampai-sampai akhirnya dia harus bertanding di liga-liga tarkam," tutur pria yang juga Wakil Ketua Umum (Waketum) IV Bidang Kerja Sama Luar Negeri, Media, dan Humas KONI dalam laman KONI Pusat, Jumat 27 November 2020.

Belasan Kali Erupsi di Gunung Api Ile Lewotolok Lembata NTT

"Bahkan ada yang harus mempertahankan kehidupannya dengan berjualan beras atau lainnya yang di luar bidangnya yaitu sepakbola," ujar dia menambahkan.

Sebagai mantan atlet, Chris John pun ingin pertandingan digelar kembali, namun dengan penerapan protokol yang ketat. Sebab, ia tidak ingin kompetisi olahraga menjadi cluster penyebaran COVID-19.

BMKG Temukan Ketebalan Tutupan Es di Papua Berkurang 4 Meter

Chris John menyarankan beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ingin kembali menggulirkan sebuah kompetisi, antara lain diselenggarakan di luar zona merah, membatasi jumlah orang di lokasi, tes swab berkala, dan adanya pengawasan dari petugas medis.

“Saya setuju pergelaran acara event olahraga itu bisa dimulai tapi tetap mematuhi protokol kesehatan. Diselenggarakan di zona hijau, kuning, oranye, itu masih oke," pungkas dia. (Ant)

Suporter tim sepakbola Inggris

Piramida Sepakbola Inggris dalam Bahaya

Piramida sepakbola Inggris diperingatkan akan runtuhnya piramida kompetisi. Ada ancaman mereka kehilangan beberapa klub yang ada di divisi bawah.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024