Tim Penyelam POSSI Bantu Cari Serpihan Pesawat Sriwijaya Air

Serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

VIVA – Proses pencarian jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182 masih terus dilakukan di Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Kini, tim penyelam dari Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) ikut turun mencari serpihan dari pesawat maupun penumpang pesawat tersebut.

Rey Mbayang Nyaris Meninggal saat Diving di Papua, Tabung Oksigen Bocor dan Kejang-kejang

Koordinator Diving POSSI, Budi Cahyono mengatakan hari ini ada 12 orang penyelam dari POSSI yang ikut turun mencari pencarian serpihan pesawat di Pulau Laki, Kepulauan Seribu pada Kamis, 14 Januari 2021.

“Kita akan melakukan pencarian penyelaman kedalaman sekitar 20 meter. Kita akan mengambil serpihan-serpihan atau ketemu beberapa korban lain untuk diangkat ke atas,” kata Budi kepada VIVA di Kepulauan Seribu.

Bagikan Edukasi Seputar Diving, Pengacara Cantik Asal Filipina Ini Ketagihan Jadi Konten Kreator

Menurut dia, keterlibatan POSSI untuk melakukan pencarian korban maupun serpihan pesawat Sriwijaya Air ini sudah melalui izin dengan instansi terkait baik TNI, Polri dan Basarnas sebagai penanggungjawab operasi pencarian.

“Pasti sudah izin. Kita harus mendapat izin dari Basarnas dan kapal yang kita gunakan pun harus terdaftar di Basarnas termasuk teman-teman semua ada namanya di Basarnas, serta berkualitas sertifikasi untuk diving,” ujarnya.

Misteri Terpecahkan Setelah Penyelam Guernsey Menemukan U-boat Jerman yang hilang

Rencananya, Budcay mengatakan tim penyelam POSSI akan turun melakukan pencarian ke dalam laut selama lima hari ke depan. Namun, kata dia, tim penyelam POSSI tidak ada yang stay di Kepulauan Seribu tapi tektok dari Jakarta.

“Rencana kita selama 5 hari ke depan melakukan pencarian. Kita tidak stay, tapi pulang pergi ke Jakarta. Berangkat dari Subuh, nyelam mencari serpihan-serpihan, dikumpulkan lalu sorenya kembali ke Jakarta,” jelas dia.

Ia menambahkan serpihan-serpihan yang ditemukan oleh tim penyelam POSSI dari bawah laut, tentu akan diserahkan sepenuhnya kepada Basarnas sebagai penanggungjawab operasi SAR ini. Sementara, tim penyelam dibagi dua kelompok yakni dari 12 orang dibagi menjadi 6 orang untuk menyelam bergantian.

“Semua serpihan barbuk akan diserahkan ke Basarnas sebagai penanggungjawab operasi SAR ini,” ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya