KOI Tunggu Regulasi Resmi Kuota Tamu Negara di Olimpiade Tokyo

Sekretaris Jenderal NOC Indonesia, Ferry Kono.
Sumber :
  • Dok. Komite Olimpiade Indonesia

VIVA – Pembatasan tamu luar negeri yang dilakukan pemerintah Jepang di Olimpiade 2020 Tokyo membuat Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) kian aktif berkomunikasi dengan Panitia Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade 2020 Tokyo (TOGOC). Regulasi tuan rumah dibutuhkan sebagai acuan NOC Indonesia dalam menyosialisasikan kebijakan akreditasi kepada cabang olahraga (cabor) hingga pejabat negara.

“Kebijakan TOGOC dan IOC (Komite Olimpiade Internasional) terkait tamu dari luar negeri memang memiliki batasan-batasan. Kami masih menunggu kebijakan resmi mereka, khususnya terkait kuota yang diberikan untuk pejabat negara,” kata Sekretaris Jenderal NOC Indonesia Ferry Kono di Jakarta, Rabu 7 April 2021.

Pandemi Covid-19 membuat sejumlah negara merapatkan pintu bagi tamu asing, termasuk Jepang. Pemerintah Negeri Sakura, TOGOC, dan IOC juga telah mengumumkan kebijakan larangan penonton luar negeri di pesta olahraga empat tahunan paling bergengsi sedunia ini.

Kebijakan tersebut juga memengaruhi kuota akreditasi untuk pasangan anggota IOC (spouse IOC member). Khusus di Olimpiade Tokyo, pasangan anggota IOC tidak diizinkan datang sebagaimana penyelenggaraan Olimpiade sebelumnya. Ini diputuskan setelah TOGOC dan IOC membatasi akreditasi hanya untuk mereka yang memiliki “peran penting dan operasional” di multievent.

Kebijakan tersebut juga dipastikan bakal memengaruhi akreditasi VIP yang diperuntukkan bagi tamu negara. “Kami harus mengikuti kebijakan yang dibuat karena orang-orang yang bisa masuk Jepang sangat terbatas. Sampai saat ini yang sudah pasti itu untuk dignitaries, dalam hal ini Presiden dan Wakil Presiden. Selebihnya kami masih menunggu kepastian kuota akreditasi untuk pejabat lainnya,” kata Ferry.

Ia menambahkan, NOC Indonesia saat ini terus meningkatkan komunikasi guna mempertanyakan kejelasan regulasi tersebut. Berdasarkan informasi terakhir yang diterima NOC Indonesia, pembahasan terkait kuota tamu negara ini kemungkinan baru dibahas oleh IOC dan TOGOC pada akhir April.

“Tentu kami tetap aktif bertanya kepada IOC tentang regulasi ini, khususnya bagi para dignitaries serta NOC Family. Satu sisi kami harus menghormati kebijakan pemerintah Jepang terkait siapa saja yang bisa masuk ke sana. Kami berharap bisa mendapat kelonggaran, meski apa pun keputusannya nanti tetap harus kami patuhi,” tambah Ferry.

Olimpiade Tokyo dijadwalkan berlangsung pada 23 Juli-8 Agustus 2021. Ini merupakan pesta Olimpiade edisi ke-32 serta menjadikan Negeri Sakura sebagai negara Asia pertama yang menyelenggarakan pesta olahraga paling gengsi empat tahunan sebanyak dua kali.

Asosiasi Olympian Indonesia Gelar Aksi Sosial

Sampai saat ini, Indonesia setidaknya telah aman mengantongi 13 tiket tampil di Olimpiade. Empat tiket didapat oleh sprinter Lalu Muhammad Zohri, penembak Vidya Rafika Rahmatan Toyyiban (50m rifle 3 position putri), serta dua kuota entry-by-number untuk pemanahan putra dan putri.

Dua tiket lain potensial digenggam lifter Eko Yuli Irawan (61 kg putra) dan Windy Cantika (49 kg putri). Mereka masuk dalam posisi aman ranking “Road to Tokyo” Federasi Angkat Besi Internasional (IWF). Angkat besi Indonesia potensi menambah lifter di Tokyo karena kualifikasi baru akan ditutup Mei 2021.

Akuatik Indonesia Proyeksikan 5 Perenang Lolos Kualifikasi Olimpiade 2024

Sisanya potensi didapatkan cabang olahraga bulu tangkis. Setidaknya sudah ada tujuh nomor yang masuk dalam daftar aman perburuan poin “Road to Tokyo”, yaitu tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan Jonathan Christie, tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung, ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu, ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan serta ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Bulu tangkis Indonesia juga membuka peluang mendapatkan tambahan tiket mengingat perburuan poin “Road to Tokyo” masih berlangsung. Perhitungan poin baru akan ditutup di Singapore Open pada 1-6 Juni.

Manny Pacquiao Mau Ikut Olimpiade 2024 tapi Ditolak
Anindya Bakrie

Cdm Indonesia Anindya Bakrie Ingin Pertahankan Tradisi Emas Olimpiade

Anindya Bakrie menggelar silaturahmi sekaligus dialog bertajuk "Menjaga Semangat Kolektif Menuju Merah Putih Berkibar" membahas kesiapan Tim Indonesia menuju Olimpiade.

img_title
VIVA.co.id
26 Maret 2024