Profil Laurel Hubbard, Atlet Transgender Pertama di Olimpiade Tokyo

Atlet angkat besi Selandia Baru, Laurel Hubbard
Sumber :
  • Marca

VIVA – Atlet angkat besi asal Selandia Baru, Laurel Hubbard, mencetak sejarah baru sebagai atlet transgender pertama yang tampil di Olimpiade Tokyo 2020. Bersaing dengan lifter yang menjadi wakil Indonesia, Nurul Akmal, Hubbard tampil di nomor +87 kg putri.

2 Transgender Thailand Mencari Pembebasan dari Dinas Wajib Militer

Pada pertandingan yang berlangsung Senin, 2 Agustus 2021 di Tokyo International Forum, Hubbard belum bisa memenangkan laga tersebut. Diketahui, ia gagal pada upaya pertamanya untuk mengangkat barbel seberat 120 kg.

Pada percobaan kedua di 125 kg, ia berhasil mengangkat besi tersebut. Akan tetapi, juri memutuskan ia tidak berhasil.

17 Atlet Indonesia Pastikan Tiket ke Olimpiade 2024, Berikut Daftarnya

Profil Laurel Hubbard

Menjadi wakil dari Selandia Baru di cabang olahraga angkat besi, Hubbard lahir pada 9 Februari 1978. Ia merupakan seorang lifter yang memegang peringkat ke-7 di nomor +87 kg putri versi International Weightlifting Federation (IWF).

Rizky Juniansyah Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Angkat Besi Punya 2 Wakil

Dikutip dari laman resmi Olimpiade Tokyo, kariernya sebagai lifter sudah dimulai sejak ia remaja hingga awal usia 20-an, di mana saat itu Hubbard masih masuk ke dalam kategori putra.

Pada usia 23 tahun, tepatnya tahun 2001, ia hengkang dari cabang olahraga angkat besi. Sebelas tahun setelahnya, tahun 2012, ketika usianya memasuki pertengahan 30-an dan sudah menjadi seorang transgender, ia kembali menekuni angkat besi.

Potensinya di level internasional mulai ditunjukkannya sejak tahun 2017. Saat itu, ia berlaga di Australian International & Australian Open di Melbourne pada nomor +90 kg, di mana ia berhasil memenangkan medali emas dengan total angkatan seberat 131,83 kg.

Di sana, ia menjadi wanita trans pertama yang berhasil mendapatkan gelar sebagai lifter internasional asal Selandia Baru. Namun, meski ia berhasil karena potensinya, tak jarang atlet itu menuai kontroversi dari para lawannya yang mengatakan bahwa kompetisi menjadi tidak adil.

Pada tahun 2019, ia memborong dua medali emas di Pacific Games 2019 di Samoa. Tahun berikutnya, yakni 2020, ia juga menyabet medali emas di nomor +87 kg putri dalam kejuaraan di Roma 2020 World Cup yang berlangsung di Roma, Italia.

Di Olimpiade kali ini, International Olympic Committee mengizinkan IWF untuk memberikan izin pada atlet transgender agar bisa berkompetisi di Olimpiade. 

Pada 21 Juni 2021, Laurel Hubbard resmi terpilih untuk mewakilkan Selandia Baru di kategori +87 kg putri. Selain menjadi satu-satunya atlet transgender, ia juga merupakan lifter tertua yang berlaga di cabang olahraga angkat besi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya