KONI Pusat Dorong Pembinaan Olahraga Prestasi Secara Akuntabel

Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman.
Sumber :
  • VIVA/Robbi Yanto

VIVA – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) menggelar webinar berjudul 'Akuntabilitas Pengelolaan Dana Hibah Keolahragaan di Daerah dan Problematikanya'. Webinar tersebut digelar dengan tujuan menambah wawasan terkait pengelolaan dana hibah agar transparan dan akuntabel. 

Harapannya, supaya seluruh organisasi pembinaan organisasi pembinaan olahraga prestasi anggota KONI dapat melaksanakan program yang dapat dipertanggungjawabkan dengan baik sehingga bisa mencetak atlet berprestasi kebanggan Indonesia. 

Peran organisasi pembinaan olahraga prestasi sangat penting dalam memasyarakatkan olahraga hingga mencetak atlet berprestasi. Atlet-atlet juara lahir dari program pembinaan prestasi yang berjenjang, terstruktur dan berkesinambungan. 

Organisasi pembinaan olahraga prestasi tingkat daerah dan nasional beruntung mendapatkan dukungan pemerintah. Selain itu, pemerintah daerah juga harus terlibat dalam menjalankan program pembinaan olahraga prestasi.

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberikan dukungan melalui Program Peningkatan Prestasi Olahraga (PPON) sesuai Keppres No. 95/2017 & pasal 67 UU No. 3/2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN). Sedangkan, pemerintah daerah memberikan dukungan melalui dana hibah.

Oleh karenanya, Ketua Umum KONI Pusat mengimbau agar dukungan pemerintah dijawab dengan pengelolaan yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan begitu, pemerintah akan memberikan dukungan yang lebih baik kepada pembinaan olahraga prestasi sehingga Indonesia memiliki banyak atlet juara yang mempersembahkan medali.

“Perhatian pemerintah kepada olahraga semakin hari semakin meningkat karena saudara-saudara yang mengelola dana hibah dapat mempertanggung jawabkan dengan baik,” kata Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman pada webinar yang digelar tanggal 5 Agustus 2021

“Masyarakat harus percaya bahwa kita mengelola dana hibah sebaik-baiknya dan tepat sasaran,” sambungnya.

Pesepeda Top Dunia Bakal Panaskan Persaingan di Maybank Cycling Series Il Festino 2024

Marciano juga berharap, adanya manfaat webinar untuk ratusan peserta dari KONI Provinsi, KONI Kabupaten/ Kota, dan Induk Cabang Olahraga tingkat nasional hingga daerah. Adapun, Kemenpora juga diundang dalam kegiatan tersebut.

Tak dapat dipungkiri, adanya beberapa kasus hukum terkait dana hibah terjadi dengan beragam latar belakang. Kejadian itu sangat disayangkan ketika terjadi karena kendala landasan regulasi, bukan niat menyimpang. 

Olahraga Aman Saat Puasa? Ini Tips Jitu dari Dokter Spesialis UI!

Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan (BPKP) Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Polhukam PMK, Iwan Taufiq Purwanto, mengakui, adanya kendala tersebut. Dia menyebutkan, bahwa belum ada standarisasi pertanggungjawaban dana hibah keolahragaan dan tidak semua daerah membuat Peraturan Kepala Daerah (Perkada) yang mengatur pengelolaan dana hibah. 

Padahal, Perkada sebagai landasan dana hibah sudah diamanatkan dalam Permendagri No. 77/2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah.
 
Menurut Ketua Umum KONI Jawa Timur Ir. H. Erlangga Satriagung, banyak KONI Kabupaten/Kota yang berurusan dengan hukum namun bukan karena penyelewengan. Absennya standarisasi membuat masalah anggaran keolahragaan. 

Selain Gak Bikin Lemes saat Puasa, Gerakan Olahraga Ini Dijamin Bikin Kurus

“Tupoksi kita prestasi, tidak dapat dipidana tapi masalah keuangan yang bukan Tupoksi kami, dapat dipidana karena tidak ada standarisasi,” kata Erlangga.

Iwan Taufiq yang merupakan narasumber tunggal usulkan agar KONI Pusat mendorong Kemenpora dan Kemendagri membuat pedoman umum. Tak hanya pedoman, perlu juga penyempurnaan kebijakan yang diperlukan baik di Kementerian/Lembaga dan Pemda selaku pemberi bantuan atau hibah maupun di organisasi KONI dan Cabor selaku penerima bantuan atau hibah.

Pada akhir webinar, Ketua Pelaksana kegiatan hari ini, Dr. Djaja Sukirman, AK, MBA, CA., CFRA, QIA menyampaikan, KONI akan merilis buku pedoman dana hibah untuk daerah dengan harapan membantu penganggaran program pembinaan olahraga prestasi. 

“Kita akan membuat buku pedoman pengelolaan dana hibah untuk daerah. Kita akan wujudkan, mudah-mudahan ini akan mempermudah,” tutup auditor KONI Pusat itu. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya