Bukan Kali Pertama Arena Gulat PON Diwarnai Keributan

Ricuh di cabang olahraga gulat PON XX 2021
Sumber :
  • tangkapan layar

VIVA – Cabang olahraga gulat yang dipertandingkan di PON XX Papua memunculkan kabar tak sedap. Terjadi kericuhan di tengah pertandingan pada Senin 11 Oktober 2021.

Pj Gubernur Sumut Terus Ajak Masyarakat Sukseskan PON 2024

GOR Hiad Say, Merauke yang menjadi lokasi pertandingan seketika menjadi arena tawuran. Di mana banyak orang terlibat dalam keributan yang membuat kondisi jadi tak keruan.

Keributan itu terjadi ketika pertandingan perebutan medali perunggu digelar. Di mana wakil tuan rumah berhadapan dengan Kalimantan Timur.

Persiapan PON 2024 On The Track, Ini Pesan Pj Gubernur Sumut ke OPD

Wakil Papua kemudian melakukan protes kepada wasit. Mereka menganggap juri telah mengeluarkan keputusan yang lebih menguntungkan Kalimantan Timur.

Sport Centre Sumut Target Rampung Juli 2024, Ini Pesan Menko PMK

Tiba-tiba ada satu orang yang menerobos masuk ke dalam arena. Pria itu mengejar para juri, dan melakukan pengrusakan fasilitas, seperti televisi yang ditendang hingga terjatuh.

Keributan ini akhirnya bisa diredam setelah para petugas yang ada di lapangan menenangkan kontingen tuan rumah. Dari sana, mereka memilih untuk walk out, dan akan mengadu ke Badan Arbitrasi Olahraga Indonesia.

Bukan Kali Pertama

Ini bukan kali pertama keributan dari arena gulat dalam perhelatan PON. Pada 2016 silam, ketika Jawa Barat menjadi tuan rumah, keributan juga sempat pecah.

Salah satu momen yang membuat miris adalah mengamuknya ofisial dari kontingen Kalimantan Selatan. Dia tidak bisa menerima keputusan juri di lapangan.

Saat itu, atlet Kalimantan Selatan, Setya A menghadapi Vanto dari Kalimantan Timur. Kedua pegulat itu bertarung dengan sangat sengit sejak awal.

Pada akhirnya, Vanto yang disahkan menjadi pemenang dengan perolehan poin 17 berbanding sembilan. Karena merasa tak puas, Kalimantan Selatan mengajukan challenge.

Ricuh di arena pertandingan gulat PON 2016

Photo :
  • VIVA.co.id/Riki Ilham Rafles

Tujuan dari challenge itu untuk melihat apakah ada pelanggaran yang dilakukan oleh Vanto terhadap Setya. Namun kemudian juri memastikan challenge yang diajukan tidak tepat.

Ketika Setya sudah menerima keputusan juri dan bersalaman dengan Vanto, tiba-tiba pelatihnya yang berasal dari Rumania, Puscasu Lonel masuk ke ring. Dia melakukan protes keras.

Ofisial Kalimantan Selatan lainnya tersulut juga. Mereka beramai-ramai melakukan protes, sampai harus diredam oleh aparat kepolisian.

Penonton Kalimantan Selatan yang awalnya ada di tribun ikut turun dan masuk ke arena. Sebabnya, mereka melihat ada salah satu aparat yang memukul rekannya.

Beberapa menit keributan terjadi, akhirnya situasi bisa tenang terkendali. Mereka yang mengamuk dibawa menuju ruang ganti untuk ditenangkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya