- Dok. Pengprov Wushu Indonesia DKI Jakarta
VIVA – Kontingen wushu DKI Jakarta di PON XX Papua mendapat guyuran bonus. Adalah Ketua Dewan Pembina Pengurus Provinsi Wushu Indonesia DKI Jakarta, Yanti Isfandiary Airlangga yang memberikannya.
Kontingen wushu DKI Jakarta berhasil menyumbangkan 14 medali di ajang PON XX Papua. Sekembalinya para atlet, langsung mereka diundang dalam acara pemberian bonus, Sabtu 16 Oktober 2021.
Yanti Isfandiary Airlangga turut bangga dengan prestasi yang dicapai oleh tim wushu DKI Jakarta. Dia berharap para atlet terus berjuang di level nasional dan juga internasional.
"Saya bangga dengan prestasi yang telah dicapai Tim Wushu DKI Jakarta yang menyumbangkan 14 medali bagi Kontingen DKI Jakarta di PON XX Papua 2021. Teruslah berjuang dan raih prestasi yang membanggakan bukan hanya di ajang nasional tetapi juga internasional," kata Yanti Isfandiary Airlangga.
Logo PON Papua
- kominfo.go.id
14 medali itu rinciannya adalah lima emas, lima perak, dan empat perunggu. Itulah mengapa wushu menjadi salah satu cabang olahraga unggulan kontingen DKI Jakarta di ajang PON.
Wushu termasuk salah satu cabor yang punya kontribusi besar dalam menyumbang medali bagi Kontingen DKI Jakarta di PON XX Papua," kata Gunawan Tjokro.
Janji Lebih Baik Lagi
Atlet wushu DKI Jakarta, Edgar Xavier Marvelo yang menyumbangkan dua emas mengucapkan terima kasih kepada Yanti Isfandiary Airlangga. Dia merasa senang mendapat perhatian seperti ini.
"Saya senang dan mengucapkan terima kasih karena adanya apresiasi berupa bonus yang diberikan bu Ketua Dewan Penasehat Pengprov DKI Jakarta," kata Edgar Xavier Marvelo.
Atlet wushu Indonesia peraih emas SEA Games 2019, Edgar Xavier Marvelo
- twitter.com/The2019SEAGames/
Ucapan yang sama juga dilontarkan peraih satu emas dan satu perunggu PON XX Papua, Nandhira Mauriskha. Dia berjanji akan terus berjuang untuk bisa meraih prestasi ke depannya.
"Saya mengucapkan terima kasih atas bonus yang diberikan. Dan, saya akan terus berjuang untuk bisa meraih prestasi yang lebih baik lagi ke depannya," kata Nandhira Mauriskha.
