Sanksi WADA Bukan Cuma Masalah Sampel, Indonesia Punya Utang ke Qatar

WADA
Sumber :
  • Hindustan Times

VIVA – Terungkap sebuah fakta bahwa sanksi yang dijatuhkan Badan Anti Doping Dunia (WADA) kepada Indonesia, bukan hanya lantaran tidak terpenuhinya sampel doping yang wajib dipenuhi oleh Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI).

Meski Sudah Malam, Maarten Paes Hadiri Rapat Kerja Komisi X DPR Pakai Baju Kerah Timnas Indonesia

Ternyata ada masalah pelik lainnya yang membelit Indonesia, yakni utang Indonesia ke lab doping di Qatar. Hal itu diketahui ketika Satuan Tugas Percepatan Sanksi WADA melakukan pendalaman.

Anggota Satgas Tim Percepatan Pelepasan Sanksi WADA bentukan Kemenpora, Ferry J. Kono mengatakan, hasil pendalaman sementara ditemukan 24 pending matters yang perlu dipenuhi LADI. Tanggungan tersebut merupakan akumulasi dari kepengurusan LADI sebelumnya.

37 Pemain Diaspora Dicoba untuk Timnas Indonesia U-16

"Detailnya tak dapat kami sebutkan, tetapi secara umum menyangkut hal administratif dan teknis. Kami mendorong LADI untuk menyelesaikan pending matters untuk mendapat status compliance secepatnya," kata Ferry yang juga Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI), dalam rilisnya.

Tak ada bendera Merah Putih saat Indonesia juara Piala Thomas

Photo :
  • Badminton Indonesia / PBSI
Tingkatkan Prestasi Pemuda dan Olahraga Nasional, Menpora RI dan Dispora DKI Berkolaborasi

Ferry juga mengungkap salah satu masalah yang membuat Indonesia mendapat sanksi WADA adalah tunggakan biaya kepada laboratorium di Qatar. 

Kasus ini terus didalami dengan kesepakatan pemerintah Indonesia bersedia membayar tunggakan itu dalam waktu dekat.

"Salah satu pending matters ada yang menyangkut tunggakan biaya ke laboratorium Qatar. Kenapa bisa ada tunggakan, kami pun masih mendalami. Tapi, situasi ini mendesak sehingga pemerintah sepakat membayar dulu, sambil investigasi tetap berjalan dan LADI menyelesaikan hal-hal teknis yang perlu diselesaikan," ujar Ferry.

"Ferry berharap masyarakat bijak dalam menyortir informasi dan tidak terpancing kabar tak pasti. 

"Tim kami berusaha menahan diri agar situasi ini tak semakin gaduh. Kami bersama Kemenpora masih bekerja menghimpun informasi dan mempercepat komunikasi," ucap Ferry.

Ferry juga memastikan event yang sudah diagendakan sebelum 7 Oktober dapat bergulir. Dengan Catatan mendapat pendampingan dari pihak ketiga, dalam hal ini Asosiasi Anti Doping Jepang (JADA).

Sekretaris Jenderal NOC Indonesia Ferry J Kono

Photo :
  • Istimewa

Event-event tersebut yakni BWF World Tour yang rencananya diselenggarakan di Bali, yakni Indonesia Masters (16-21 November), Indonesia Open (23-28 November), dan BWF World Tour Finals (1-5 Desember),.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya