Kasus COVID-19 Meningkat, Shanghai Marathon Ditunda Tanpa Batas Waktu

Beijing Marathon 2019
Sumber :
  • Twitter @CSV2050

VIVA – Shanghai Marathon dipastikan ditunda tanpa batas waktu di tengah meningkatnya kasus COVID-19 di China. Keputusan ini disampaikan panitia penyelenggara lomba lari tersebut dalam unggahan di laman mereka, Selasa kemarin 9 November 2021.

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

"Hari ini, kami memilih untuk berhati-hati, memilih untuk mengutamakan kesehatan para pelari dan warga kota," kata pemberitahuan itu, seperti dikutip dari Reuters, Rabu 10 November 2021.

Para pelari yang mengikuti lomba pada 28 November itu mendapat kesempatan untuk melepaskan tempatnya atau mempertahankannya hingga 2022. Baik marathon Beijing maupun Wuhan sudah dibatalkan dengan tanggal yang belum ditentukan.

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

China sebelumnya melaporkan 62 kasus baru COVID-19 pada 8 November 2021.

Zona Protes di Olimpiade Beijing

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Sementara itu, kabar lainnya datang dari Kepala komisi koordinasi Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang menyatakan, setiap zona protes resmi di Olimpiade Musim Dingin Beijing akan bergantung pada langkah-langkah pencegahan penyebaran COVID-19 saat Olimpiade berlangsung pada Februari 2022 mendatang.

Para aktivis hak asasi manusia telah menyuarakan protes terhadap Olimpiade, yang akan berlangsung pada 4-20 Februari, atas perlakukan China terhadap Uyghur dan minoritas muslim lainnya di barat laut. China membantah tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida.

Pada Olimpiade Musim Panas Beijing 2008, tiga zona resmi demonstrasi yang sengaja dibuat didirikan di taman umum meskipun tidak ada yang melihat protes tersebut.

Ketua komisi koordinasi IOC untuk Beijing 2022, Juan Antonio Samaranch, mengatakan bahwa hak untuk melakukan protes telah ada dalam kontrak kota tuan rumah.

Olimpiade Beijing 2022.

Photo :
  • Istimewa

"Itu adalah seperangkat aturan ketat yang harus kita atur hubungannya antara diri kita dan panitia penyelenggara, dengan satu peringatan pada tahap ini. Ada COVID-19, dan COVID-19 mengubah banyak hal," kata Samaranch, dikutip dari Reuters.

"Kami sedang mengerjakan penegakan untuk segala sesuatu yang disebutkan dalam piagam Olimpiade dan yang dikatakan dalam kontrak kota tuan rumah."

"Tetapi kita harus menempatkan itu di bawah kerangka tindakan perlindungan COVID yang sangat ketat yang sedang ditetapkan oleh otoritas kesehatan masyarakat di China dan secara internasional."

"Jadi masih dalam proses bagaimana komitmen yang diperlukan ini akan terwujud. Sekali lagi, itu sangat tergantung pada bagaimana COVID berkembang di China dan di arena-arena pada saat ini dan ketika Olimpiade berlangsung."

Penonton internasional dilarang menghadiri Olimpiade tetapi, tidak seperti Olimpiade Tokyo 2020 yang dijadwalkan ulang tahun ini di mana semua penonton dilarang hadir karena pandemi, penduduk setempat akan diizinkan masuk.

Direktur Olahraga IOC Christophe Dubi, menanggapi pertanyaan tentang hak asasi manusia, mengatakan bahwa Olimpiade perlu untuk tetap diadakan.

"Inilah yang kami lakukan, kami merayakan kemanusiaan. Kami membangun jembatan. Kami mempertemukan pihak yang berbeda pandangan. Dan saya katakan ini mungkin yang dibutuhkan dunia saat ini," kata Dubi.

"Kita seharusnya tidak mendirikan tembok, atau membangun ketegangan yang sudah banyak terjadi di seluruh dunia... dan kita semua, termasuk Anda, harus bangga menjadi bagian dari gerakan yang melakukan ini." (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya