Mengembangkan Esports Indonesia Lewat Komunitas

ilustrasi turnamen Esports
Sumber :
  • ESL

VIVA – Semakin memasyarakatnya Esports membuat olahraga ini tak hanya berkembang di kota-kota besar saja. Di daerah pun, olahraga virtual ini sudah semakin digemari.

Logitech G Pro X 60 Lightspeed, Dirancang Ringkas untuk Menang

Terbukti, semakin banyak turnamen yang digelar termasuk di level pelajar dan mahasiswa. Salah satunya turnamen Esports besutan liga olahraga para mahasiswa Indonesia, yaitu Liga Mahasiswa.

Ini merupakan organisasi privat, yang memiliki maksud dan tujuan, menciptakan wadah yang mampu menjadi tempat berkarya, bagi para mahasiswa maupun mahasiswi di Indonesia di bidang olahraga. Termasuk menggelar kompetisi Esports untuk mahasiswa perguruan tinggi se-Indonesia.

Esports: PUBG Mobile kolaborasi dengan SPYxFAMILY

Pada awal September 2021, Universitas Hasyim Asy'ari (Unhasy) Jombang, Jawa Timur, berhasil memenangkan turnamen Liga Mahasiswa (LIMA) Esports 2021 Free Fire Nationals. Tim UNHASY 1, sebagai perwakilan kampus keluar sebagai tim terbaik dalam cabang Esports Free Fire.

Di balik kesuksesan tim tersebut, terdapat satu sosok yang menjadi kunci keberhasilan UNHASY 1 jadi juara. Adalah Zainal Abidin, mahasiswa semester 7 jurusan Teknik Mesin, Universitas Hasyim Asy'ari.

Fans Turnamen Mobile eSports Ini Membludak, Ada Peran Indonesia

Manajer tim Esports Unhasy, Zainal Abidin

Photo :
  • Istimewa

Sejak tingkat pertama, Zainal sudah mendirikan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Esports. Kini, UKM Esports tersebut menjadi salah satu squad yang diperhitungkan, untuk kompetisi Esports tingkat perguruan tinggi.

Saat ini, Zainal menjabat sebagai Manager UKM Esports di Unhasy. Zainal mengungkapkan impiannya, untuk mengubah stigma masyarakat mengenai game dan memberikan bukti nyata, bahwa melalui hal tersebut juga dapat sukses.

"Saya memang menyukai bermain game, tetapi saya lebih banyak menyenangi aspek organisasi. Inilah yang berujung saya menjadi manager tim UKM Esport Unhasy, mendukung teman-teman dan tim yang sangat jago-jago," kata Zainal.

"Tim kami bahkan rata-rata banyak yang sebelumnya, belum pernah bermain atau mengikuti klub, tapi semangatnya dapat dipuji. Ketika terjadi pandemi dan pembelajaran jarak jauh, UKM Esports merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa yang masih aktif berjalan," lanjutnya.

Semakin hari, jumlah anggotanya semakin bertambah, bahkan hingga ratusan. Salah satu strateginya untuk mendorong tumbuhnya UKM Esports dengan komunitas. Eksistensinya terbukti bisa memenangi salah satu pertandingan Esports bergengsi, yaitu LIMA Esports 2021 Free Fire Nationals.

"Namanya unit kegiatan mahasiswa, pasti ada momen naik dan turunnya. Tetapi saya bersyukur bisa membangun komitmen teman-teman, terutama yang ingin menjadi Pro-Player. Karena diperlukan pelatihan yang berbeda," kata Zainal.

"Karena menjadi Pro-Player harus mempunyai sikap dan etos yang baik. Salah satunya bisa berkomunikasi dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, yang pada akhirnya hal tersebut dilakukan dengan tim masing-masing. Apalagi, Pro-Player harus bisa menjadi contoh atau role model bagi atlet dan pemain Free Fire lainnya," ujar Zainal.

Meski diawal belum begitu banyak yang mengenal sistem turnamen dalam sebuah game, terlebih game mobile, Zainal menjelaskan bahwa perlahan-lahan masyarakat semakin mengenal Esports. Terutama dari pihak kampus, serta orangtua mahasiswa sangat mendukung kegiatan yang kami lakukan.

"Pihak kampus tentu mendukung kegiatan yang dilakukan UKM kami, bahkan menyediakan ruangan sekretariat kegiatan dan keikutsertaan kami dalam turnamen-turnamen seperti LIMA. Orang tua para mahasiswa, terutama atlet Esports juga sangat mendukung, mengingat untuk mengikuti kegiatan UKM ini diperlukan surat persetujuan orang tua," jelas Zainal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya