Kualifikasi Olimpiade Berbarengan Multievent, Ini Pesan KOI ke Cabor

Ketua Umum KOI (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari
Sumber :
  • VIVA/Pratama Yudha

VIVA – Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, meminta federasi nasional agar lebih cermat dalam menurunkan atlet untuk mengikuti single event maupun multievent internasional. Sebab, ada beberapa cabang olahraga yang menggelar Kualifikasi Olimpiade berbarengan dengan ajang multievent macam SEA Games dan Asian Games.

Ini Sosok Wasit yang Pimpin Duel Timnas Indonesia U-23 Vs Australia, Kontroversial Lagi?

Seperti diketahui, beberapa cabang olahraga telah memulai Kualifikasi Olimpiade Paris 2024 pada Mei 2022. Mengutip kalender beberapa international federation (IF), beberapa di antaranya adalah judo dan triathlon.

“Pembinaan olahraga tidak bisa sepotong-sepotong, tetapi bisa didapat dengan proses, bukan (by accident). Kita tak boleh terjebak dengan banyaknya event, sehingga lupa fokus utama yaitu Olimpiade 2024 Paris yang sudah mulai proses kualifikasi pada bulan depan,” kata Oktohari ketika ditemui di Jakarta.

Dulu Bawa Indonesia Sabet Emas SEA Games, Pramudya Kusumawardana Kini Bela Australia

Satu hal yang menjadi fokus Oktohari adalah terdapat beberapa cabor yang jadwal perburuan poin Olimpiade yang bersamaan dengan Asian Games 2022 Hangzhou. Maka itu, dia menuntut federasi nasional untuk bisa memilah keikutsertaan atlet guna tampil maksimal di dua ajang tersebut.

Ketua Umum KOI (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari

Photo :
  • NOC Indonesia
Indonesian Weightlifter Successfully Records New History

“Ini akan terjadi di balap sepeda saat Asian Games bertepatan dengan World Cup yang sudah mulai perburuan poin Olimpiade. Tentu jadwal yang berbenturan ini menjadi tantangan fundamental karena kita harus paham mana agenda prioritas dan NF harus memilih bahwa atlet potensi lolos Olimpiade itu harus mulai difokuskan ke kualifikasi,” tambah Okto. 

“Kita tidak boleh lagi karena sibuk mengejar ranking multievent, tetapi target utama menuju Olimpiade justru terlewat, sehingga NF harus tahu betul. Termasuk cabor dan nomor yang mendapat sanctioned di multi event. Kita harus bisa memanfaatkannya.”

Okto juga mengatakan telah menjalanin komunikasi dengan Asosiasi Tinju Internasional (IBA) terkait peluang yang bisa diambil Indonesia untuk bisa menjadi tuan rumah kualifikasi cabang olahraga tinju. 

Dikutip laman resmi IBA, tinju membuka kualifikasi Olimpiade Paris mulai 1 Januari 2023 hingga 31 Mei 2024. Sebanyak 124 kuota untuk enam nomor event putri dan 124 kuota untuk tujuh nomor event putra akan diperebutkan di masa kualifikasi ini.

“Ada beberapa event menarik yang ingin kami bawa juga ke sini, yaitu kualifikasi tinju. Ini masih dalam tahap negosiasi dan kami tengah mencoba bidding agar bisa digelar di Indonesia,” kata Oktohari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya