Pemangkasan Atlet di SEA Games 2021 Akibat Anggaran Kemenpora?

Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali (kiri)
Sumber :
  • ANTARA/HO-Kemenpora

VIVA – Jumlah kontingen Indonesia pada SEA Games Vietnam 2021 mengalami penurunan sebanyak 43 persen. 

Viral Megawati Kenalin Pacarnya ke Pemain Red Sparks, Ternyata Peraih Medali SEA Games

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali, secara resmi mengumumkan Indonesia akan mengirimkan 476 atlet dari 31 cabang olahraga (cabor) ke SEA Games Vietnam.

476 atlet yang telah sesuai SK Kemenpora ini akan dipimpin Sekjen Komite Olimpiade Indonesia, Ferry Kono, sebagai “Chef de Mission” Tim Indonesia.

Ini Sosok Wasit yang Pimpin Duel Timnas Indonesia U-23 Vs Australia, Kontroversial Lagi?

Jumlah ini jauh lebih sedikit daripada jumlah 841 atlet dan 52 cabor pada SEA Games 2019 Filipina.

Benarkah pemangkasan jumlat atlet dan cabor di SEA Games 2021 ini lantaran persoalan anggaran di Kemenpora?

Dulu Bawa Indonesia Sabet Emas SEA Games, Pramudya Kusumawardana Kini Bela Australia


Terkait hal itu, Zainudin Amali menegaskan bahwa anggaran bukan merupakan penyebab utama efisiensi pengiriman atlet ke SEA Games 2021


Menurutnya, pengiriman atlet-atlet tersebut murni berdasarkan hasil review dan rekomendasi dari Tim Review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON). 


"Jadi ini gak ada urusannya dengan anggaran. Ini adalah urusan prestasi sesuai dengan rekomendasi tim review. Saya menerima hasil review dari tim review. Jadi tim review merekomendasikan cabang olahraga mana, nomor mana, atlet siapa yang berangkat. Itu yang akan kita fasilitasi," kata Amali.

"Jadi mau direkomendasikan berapapun kita akan fasilitasi," kata Menpora Amali usai menjadi pembicara dalam acara "Bincang Santai Tentang Olahraga" sambungnya.

Dalam kesempatan ini, Menpora Amali menjelaskan, saat ini pihaknya tengah melakukan penataan dan perbaikan tata kelola pembinaan olahraga prestasi nasional. 

Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021 dan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan. 

"Sekarang ini kita sedang menuju perbaikan, merubah paradigma, paradigma kita apa? Target besar kita adalah olimpiade. Itu sasaran utama, sedangkan SEA Games dan Asian Games itu adalah sasaran antara," jelasnya. 

Dengan demikian, pihaknya hanya akan mengirim atlet-atlet yang memungkinkan meraih prestasi di SEA Games dan Asian Games. Kemudian selanjutnya bisa mengikuti kualifikasi olimpiade. 

"Jadi kita tidak sekadar memberangkatkan seperti yang sebelumnya tidak ada parameter yang jelas dan saya harus gunakan ukuran-ukuran yang dilakukan tim review," ungkapnya. 

Menurutnya, kedepan tim review akan menambah ukuran-ukuran sebagai syarat keberangkatan atlet di multi event olahraga internasional diantaranya pertama pada saat mulai diinventarisir cabor atau atlet diantaranya akan diukur soal VO2 max atau volume maksimum oksigen (dalam mililiter) yang dapat Anda konsumsi per menit. 

"Setelah itu pada saat penentuan apakah ada perbaikan atau bisa mempertahankan (prestasi) atau tidak. Kita akan lakukan itu, sebab kalau tidak begitu,  maka kita tidak berubah. Jadi ini bukan sekadar soal anggaran. Tetapi catatan yang diberikan oleh tim review itu yang menjadi dasar keberangkatan di multi event apapun," tegasnya. 

.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya