- AP Photo/Minh Hoang
VIVA – Kontingen atletik Indonesia yang tampil di SEA Games 2021 membawa pulang dua medali emas, lima perak, dan empat perunggu. Sayangnya, jumlah itu masih di bawah target awal.
Saat keberangkatan, kontingen atletik Indonesia ditargetkan untuk membawa pulang delapan medali emas. Jika dibandingkan dengan target SEA Games 2019 Filipina, jumlahnya meningkat.
Sekretaris Umum PB PASI Tigor Tanjung mengakui kegagalan itu. Ada sejumlah faktor yang menurutnya memberi pengaruh besar.
Yang pertama adalah cedera yang dialami oleh atlet. Lalu Muhammad Zohri misalnya mengalami masalah sehingga dia cuma finis pada urutan keempat pada nomor 100 meter putra.
Proyeksi medali emas yang meleset juga terjadi di nomor lompat jauh. Sapwaturrahman harus puas dengan medali perunggu dengan catatan 7,61 meter.
"Zohri sempat bermasalah cedera. Ketika itu tim dokter bilang sudah oke, tapi saat lomba kelihatan cara larinya beda. Ada juga masalah yang dialami oleh Sapwaturrahman," kata Tigor kepada VIVA.co.id, Jumat 20 Mei 2022.
Medali SEA Games 2021
- Vnexpress
Bukan cuma persoalan cedera yang memberi hambatan bagi kontingen atlet Indonesia. Minimnya pertandingan kompetitif sebelum SEA Games 2021 turut memberi pengaruh.
"Dua tahun terakhir, cuma ada satu kompetisi yang bisa diikuti oleh atlet, yaitu PON Papua. Selebihnya kami terhalang peraturan ketat pandemi COVID-19," tutur Tigor.
Pada cabang olahraga atletik SEA Games 2021, tuan rumah Vietnam keluar sebagai juara umum. Mereka membukukan 22 emas, 15 perak, dan delapan perunggu. Di urutan kedua ada Thailand dengan 12 emas, 11 perak, dan delapan perunggu.
Tigor mengatakan, kedua negara tersebut memang mencatatkan pencapaian yang bagus. Hal itu tidak lepas dari proses persiapan maksimal.
"Thailand bisa ada atlet 16 tahun karena kompetisinya berjalan. Vietnam juga luar biasa, bisa dapat 22 emas. Kalau tidak salah, ini pertama kalinya ada negara yang bisa dapat medali emas sebanyak itu di SEA Games," ujarnya.
Dua medali emas atletik Indonesia pada SEA Games 2021 disumbangkan oleh Eki Febri Ekawati yang turun di nomor tolak peluru dan Odekta Elvina Naibaho dari maraton.
