Menpora Takjub Eks Pabrik Gula bakal jadi Venue ASEAN Para Games

Menpora Zainudin Amali dan Wali Kota Solo tinjau venue ASEAN Para Games
Sumber :
  • VIVA/Fajar Sodiq

VIVA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Zainudin Amali, dan Ketua Indonesia ASEAN Para Games Organizing Committee (INASPOC), Gibran Rakabuming Raka meninjau venue yang akan digunakan untuk pertandingan ASEAN Para Games XI 2022 yang digelar di Solo.

Red Sparks Vs Indonesia All Stars, Tim Korea Selatan Tak Mau Main-main

Salah satu venue yang digunakan merupakan eks pabrik gula Colomadu.

Pantauan VIVA, venue yang pertama dikunjungi Menpora dan Ketua INASPOC adalah Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Rombongan langsung berjalan masuk ke dalam gedung serba guna yang rencananya akan digunakan untuk Muktamar Muhammadiyah pada November 2022 nanti.

Berharap Dampak Positif dari Kedatangan Red Sparks

Menpora dan Gibran tampak takjub melihat kondisi bagian dalam bangunan Edutorium UMS. Rencananya, gedung yang memiliki kapasitas ribuan orang itu akan digunakan sebagai venue cabang olahraga para badminton.

“Untuk venue yang para bulutangkis semuanya sudah ready. Saya tak membayangkan di Solo ada tempat seperti ini,” kata Zainudin Amali di sela-sela meninjau venue para badminton di Edutorium UMS, Senin, 20 Juni 2022.

PSSI Tak Segera Perpanjang Kontrak Shin Tae Yong, Begini Tanggapan Menpora

Lebih lanjut, Menpora mengungkapkan kondisi venue yang cukup bagus tersebut dipastikan para atlet penyandang disabilitas untuk cabang olahraga para badminton akan merasakan nyaman ketika bertanding di Edutorium UMS.

“Mereka akan nyaman bertanding dan pasti akan merasakan senang dengan venuenya. Saya rasa ini standarnya sudah standar internasional dari lapangannya dan tribun penontonnya,” ujarnya.

Setelah puas meninjau venue para badminton, rombongan Menpora dan Ketua INASPOC melanjutnya kegiatannya untuk meninjau venue tenis meja. Menariknya, venue tersebut merupakan bekas pabrik gula peninggalan Pura Mangkunegaran. Bahkan, sejumlah mesing-mesin penggilingan masih ada di bekas pabrik tersebut.

Menpora tampak terkesan dengan venue tersebut. Ia juga melihat kondisi dari dekat hall di dalam eks bangunan pabrik gula yang menjadi venue tenis meja. Meski demikian, sejumlah fasilitas akan dilengkapi agar sesuai dengan standar yang telah ditentukan untuk pertandingan tenis meja ASEAN Para Games.

“Saya kira layak juga karena nanti ada tujuh meja, baik yang di situ di babak semi final sampai finalnya juga yang di sini. Memang persiapannya masih ada beberapa yang harus ditambah lagi misalnya dari AC, karpet dan lainnya. Tetapi mas wali sudah menyampaikan itu tidak ada masalah,” kata Amali.

Sedangkan terkait dipilihnya eks pabrik gula Colomadu, Menpora mengaku tidak mempermasalahkannya karena penyelenggaraan ASEAN para Games juga tak luput untuk mengusung sisi kultural budaya yang ada di Solo. Diharapkan para peserta ajang pesta olahraga atlet penyandang disabilitas dari berbagai negara Asia Tenggara akan terkesan dan merasa nyaman.

“Saya kira tidak ada masalah, kan ini bukan hanya event olahraga tetapi selalu setiap negara menyelenggarakan itu selalu ada kulturalnya, kemudian ada kulinernya. Saya sudah sampaikan ke mas wali, kita harus mereka buat nyaman dan hospitality,” tutur Amali.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya