- Istimewa
VIVA Sport – Ratusan pemanjat tebing anak dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti Festival Panjat Tebing Anak Nusantara yang digelar di Arena Panjat Tebing Kompleks Stadion Mandala Krida Yogyakarta, 29 Juni-2 Juli 2022.
Festival Panjat Tebing Anak Nusantara ini merupakan kompetisi yang diinisiasi oleh Nusantara Sport Climbing. Co-Founder Nusantara Sport Climbing Fitriyani mengungkapkan selain untuk mengisi libur sekolah, festival ini digelar untuk menarik minat masyarakat, klub, dan penghobi panjat tebing ke dalam dunia panjat tebing.
“Kami ingin mengajak mereka untuk ikut serta dalam acara ini, untuk menjalin tali silaturahmi, bermain bersama, dan meraih prestasi setinggi-tingginya,” ujar Fitriyani, Rabu 29 Juni 2022.
Fitriyani menerangkan Festival Panjat Tebing Anak Nusantara dikemas dalam konsep fun climbing dengan dua nomor yang dilombakan yakni speed klasik dan boulder.
"Ada tiga kategori usia dalam festival ini yakni 6-9 tahun, 10-12 tahun, dan 13-15 tahun. Untuk usia 6-9 tahun dan 10-12 tahun nomor yang dilombakan yakni speed klasik perorangan dan beregu serta boulder perorangan dan beregu," urai Fitriyani.
“Sementara, untuk kategori usia 13-15 tahun, nomor yang dilombakan yakni perorangan saja baik speed klasik maupun boulder,” sambung Fitriyani.
Fitriyani menjabarkan bahwa bahwa ada kurang lebih 310 anak-anak yang mengikuti Festival Panjat Tebing Anak Nusantara ini. Peserta, lanjut Fitriyani berasal dari klub dari beberapa daerah di Indonesia.
Fitriyani menambahkan tim yang sudah mendaftar di antaranya FPTI Papua, Kawi Sport Climbing Malang, Manjat Climbing Gym Bandung, Phyxius Surabaya, Tlaten Sekolah Panjat Temanggung, FPTI Kota Blitar, FPTI Badung Bali, Gadjah Mada Climbing Club, dan beberapa klub panjat tebing lainnya.
Sementara itu Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) Caly Setyawan menyebut Festival Panjat Tebing Anak Nusantara merupakan ajang untuk pesta bagi anak-anak yang menyenangi olahraga panjat tebing. Hadiah dan gelar juara hanya menyertai.
“Pembinaan prestasi anak usia dini paling tepat dilakukan di level akar rumput dengan cara-cara yang menyenangkan bagi anak. Dan, yang dilakukan Festival Panjat Tebing Anak Nusantara ini adalah contoh nyata. Meskipun tidak mendapat support dari FPTI secara finansial namun, tetap berjalan,” ungkap Caly.
