Luncurkan TIIS, PBTI Mulai Digitalisasi untuk Kelola Organisasi

Menpora Zainudin Amali hadiri peluncuran aplikasi TIIS
Sumber :
  • Kemenpora

VIVA Sport – Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) melakukan terobosan dalam mengelola organisasi. Mereka meluncurkan sebuah aplikasi atau platform digital bernama Taekwondo Indonesia Integrated System (TIIS).

FOBI Gelar Kejuaraan Dunia Bertajuk Piala Presiden, 10 Negara Tampil

Sebagai kebijakan strategis dari PBTI, aplikasi yang dirilis secara nasional ini berfungsi sebagai layanan administrasi dan data terpadu untuk seluruh kebutuhan ativitas taekwondo.

Termasuk di antaranya sebagai database keanggotaan taekwondo dan untuk mengetahui sejauh mana populasi serta perkembangan olahraga beladiri ini di Indonesia.

Red Sparks Vs Indonesia All Stars, Tim Korea Selatan Tak Mau Main-main

Program tersebut mulai diinisiasi sejak tiga tahun lalu setelah mempertimbangkan era digitalisasi yang mengubah pola dan gaya hidup masyarakat Indonesia termasuk di dalamnya atlet taekwondo.

Akhirnya, TIIS dimatangkan pada Rapat Kerja Nasional Januari 2022 yang kemudian berlanjut pada tahap persiapan, sosialisasi, hingga uji coba.

Berharap Dampak Positif dari Kedatangan Red Sparks

"Aplikasi ini melibatkan pakar taekwondo untuk mengevaluasi tiap tahapan untuk maju ke tahapan berikutnya. Alhamdulillah, semuanya sudah dilewati tinggal pelaksanaan," kata Ketua Umum PBTI, Thamrin Marzuki, di Jakarta, Rabu 6 Juli 2022.

"TIIS ini akan menyediakan berbagai sarana kebutuhan yang berguna untuk mengetahui sejauh mana data kuantitatif dan analisis potensi sumber daya, baik atlet, pelatih, dan wasit taekwondo Indonesia," jelasnya.

Lebih lanjut, Thamrin mengatakan bahwa program TIIS membantu dalam berbagai hal, mulai dari pengurusan administrasi atau terkait database system untuk kepengurusan organisasi taekwondo, dari tingkat dojang, Pengkot/Pengkab, Pengprov sampai dengan Pengurus Besar.

Menurut Thamrin, TIIS juga merupakan sarana untuk mempermudah registrasi dan penilaian Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) geup dan UKT DAN.

Tidak hanya itu, TIIS juga memiliki fitur pertandingan, diklat -termasuk kepelatihan, wasit, penguji- serta ranking nasional.

"Peringkat atlet untuk nasional kita akan buat jadi juga memacu atlet-atlet untuk mengikuti kejuaraan-kejuaraan untuk mendapat poin. Dengan ini semua masuk ke sistem kita bisa pantau," ujar Thamrin.

Diapresiasi Menpora dan KONI

Di sisi lain, hadirnya aplikasi TIIS ini juga mendapatkan apresiasi dari Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainudin Amali. Dia merasa terobosan ini sejalan dengan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

"Ini sejalan dengan apa yang sedang kita tuju. Kita sekarang punya DBON. Kita harus cetak juara, juara tidak bisa kita dapatkan dengan ditunggu tanpa disiapkan dan tidak dipersiapkan lapisan di bawahnya," urai Menpora Amali.

"Kehadiran TIIS ini tentu sangat membantu kami, karena menghasilkan prestasi, tidak mungkin lagi kita menggunakan cara-cara konvensional. Sport science harus dijadikan sebagai pemandu utama prestasi nasional," tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman. Dia meyakini hadirnya TIIS akan memudahkan pencarian talenta berbakat untuk dikembangkan menjadi atlet nasional.

"Dengan database lebih mudah kita memanggil atlet untuk pelatnas. Tidak lagi karena suka atau tidak suka karena ini lebih transparan dan terpercaya," tutur Marciano.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya