Dimulai dari PBTI, Menpora Minta Cabor DBON Lakukan Digitalisasi

Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia, Zainudin Amali
Sumber :
  • Kemenpora

VIVA Sport – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Zainudin Amali, mewajibkan seluruh cabang olahraga yang menjadi unggulan di Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) memulai untuk melakukan digitalisasi seperti yang sudah dilakukan oleh Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI).

Dikasih Sedan Mewah Menpora Pilih Innova Zenix Buat Dinas

Diketahui, PBTI baru saja meluncurkan Taekwondo Indonesia Integrated System (TIIS) sebagai sarana untuk layanan administrasi dan data terpadu untuk seluruh kebutuhan ativitas taekwondo.

Termasuk di antaranya sebagai database keanggotaan taekwondo dan untuk mengetahui sejauh mana populasi serta perkembangan olahraga beladiri ini di Indonesia.

Letjen TNI Saleh Mustafa Buka Kejuaraan Taekwondo Pangkostrad Cup 2024

TIIS juga membantu dalam berbagai hal lain, mulai dari pengurusan administrasi atau terkait database system untuk kepengurusan organisasi taekwondo, dari tingkat dojang, Pengkot/Pengkab, Pengprov sampai dengan Pengurus Besar.

TIIS juga merupakan sarana untuk mempermudah registrasi dan penilaian Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) geup dan UKT DAN.

Menpora Yakin Timnas Indonesia U-23 Libas Guinea

Mengetahui berbagai fungsi tersebut, Menpora Amali pun meminta agar seluruh cabor bisa meniru terobosan PBTI ini agar berjalan selaras dengan DBON.

"Sistem ini (TIIS) akan kita wajibkan untuk digunakan oleh cabang olahraga prioritas yang ada dalam DBON," kata pria asal Gorontalo pada acara peluncuran TIIS Jakarta, Rabu 6 Juli 2022.

Menurut Menpora Amali, sistem serupa TIIS akan mengubah paradigma semua stakeholder olahraga Indonesia tentang pembinaan prestasi olahraga di Tanah Air menuju ke arah lebih baik efisien dan efektif.

"Saya kira ini satu cara kita untuk merubah paradigma tentang pembinaan olahraga kita, khususnya untuk olahraga prestasi. Mulai dari tata kelola kita perbaiki, kemudian cara-cara yang lain akan mengikuti dan pasti hasilnya akan bagus," tutur politikus Golkar itu.

Menurutnya, dengan pengaplikasian serupa TIIS, semua kegiatan dan perencanaan dalam cabor bisa terpantau, termonitor secara transparan dan akuntabel. sehingga tak ada lagi rekayasa, suka dan tidak suka, karena bisa terpantau setiap hari.

"Untuk cabang olahraga yang ada di DBON itu kan harus menunjukkan prestasi. Dengan cara seperti ini adalah cara yang baik dan bagus sehingga kita akan wajibkan mereka untuk menggunakan cara-cara semacam ini," ucap Amali.

"Dengan begitu kita bisa pantau. Perkembangan atlet, perkembangan pelatnas dan apa yang kurang kita penuhi. Perubahan paradigma ini mendapat dukungan dari Bapak Presiden," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya