Hujan Rekor di Kejuaraan Atletik Antarpelajar Kualifikasi Jawa Timur

Kejuaraan atletik antarpelajar terbesar SAC Indonesia kualifikasi Jawa Timur
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Sport – Kejuaraan atletik antarpelajar terbesar di Indonesia bertajuk Energen Champion Student Athletics Championship (SAC) Indonesia kualifikasi Jawa Timur resmi ditutup pada Minggu 6 November 2022.

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual

Terdapat empat rekor tercipta di nomor lari yang digelar pada hari terakhir yang digelar di Lapangan THOR Surabaya. Seluruhnya dari nomor lari untuk persaingan tingkat pelajar SMA/sederajat.

Dari nomor bergengsi lari 100 meter putri, Dihanis Arsita dari SMAN 4 Malang berhasil mencatatkan waktu tercepat 12,92 detik.

Hobi Lari, Politisi Golkar Misbakhun Capai Finis di London Marathon 2024

Sebelumnya, rekor catatan waktu tercepat nomor 100 meter putri dipegang oleh Ni Kadek Budiarsini dari SMAN 1 Bangli yang tampil pada Bali-Nusa Tenggara Qualifiers di Mataram pada 2 Oktober lalu. Kala itu, catatan waktunya 13,09 detik.

Pecah rekor di ajang Energen Champion SAC Indonesia 2022 juga terjadi pada nomor 1.000 meter putri. Yang dicapai oleh Siti Frisda dari MAN 5 Bojonegoro dengan catatan waktu 3 menit 16,87 detik.

Pelari Indonesia, Malaysia Hingga Amerika Siap Bertarung di Trail of The Kings Danau Toba 2024

Siti Frisda berhasil mempertajam rekor pada nomor ini yang sebelumnya dipegang oleh Gusti Kadek Widiyartini dari SMAN 4 Singaraja dengan catatan waktu 3 menit 31,13 detik.

Songo, julukan SMAN 9 Surabaya, ternyata tak hanya memiliki potensi prestasi mentereng di cabang olahraga bola basket. Skuad estafetnya juga cukup berpotensi. Sampai memecahkan rekor estafet 4X100 meter putri.

Dengan catatan waktu 56,03 detik. Rekor terbaik sebelumnya dipegang oleh SMAN 1 Pundong yang tampil pada Yogyakarta Qualifiers dengan catatan waktu 58,31 detik.

Tak hanya pada persaingan putri yang berhasil mempertajam rekor. Pelaksanaan East Java Qualifiers juga menghasilkan pemecahan rekor pada persaingan putra estafet 4x100 meter.

Kontingen dari SMAN 1 Glagah Banyuwangi berhasil mencatatkan rekor dengan catatan waktu 45,91 detik. Rekor lama dipegang oleh SMAN 1 Poto Tano dari Sumbawa Barat yang bersaing pada Bali-Nusra Qualifiers dengan mengantongi waktu 47,99 detik saat itu.

Para pelajar pemecah rekor yang berstatus juara dari East Java Qualifiers ini, termasuk yang naik podium sebagai runner-up untuk tingkat SMA, berhak mewakili Jatim tampil pada National Championship yang akan digelar di Jakarta, pada 9-11 Desember mendatang. Bersaing dengan pelajar pemenang dari berbagai qualifiers lainnya untuk menjadi juara tingkat nasional.

Nantinya, pemenang tingkat nasional akan diberangkatkan ke Australia untuk mengikuti pemusatan latihan di fasilitas sports science ternama di Negeri Kanguru itu.

Banjir rekor yang terjadi pada SAC Indonesia 2022 East Java Qualifiers ini direspons positif oleh Kepala Bidang Keolahragaan Dispora Jawa Timur (Jatim) Dra. Vitri Rahmawati, M.Si. yang ikut hadir pada penutupan lomba Minggu kemarin.

Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa pelajar di Jatim memiliki potensi luar biasa dan tak kalah dengan provinsi lainnya.

Vitri juga memuji atmosfer dan antusias para peserta kompetisi atletik paling akbar di Indonesia yang diadakan oleh Energen Champion, bekerja sama dengan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) dan DBL Indonesia.

"Sangat luar biasa. Seru sekali finalnya. Saya juga memberi apresiasi luar biasa kepada para orang tua, guru dan anak-anak semua yang membaur dalam kegiatan ini,” terang Vitri.

Menurut Vitri, SAC Indonesia 2022 bisa membuat perubahan besar. Terlebih lagi para atlet di kalangan pelajar SD, SMP, hingga SMA yang sangat memerlukan berkompetisi. Setelah Pandemi Covid-19 menyerang.

“Saya berharapnya ini jadi habit dan makin besar skalanya seperti halnya yang sudah dilakukan oleh DBL Indonesia melalui liga basket (DBL). Sudah sangat booming di Jawa Timur dan seluruh Indonesia malahan,” terang Vitri.

“Saya berharap sosialisasinya lebih ditingkatkan lagi. Ini kan tahun pertama. Mungkin ke depannya akan lebih banyak sekolah di seluruh Jatim yang ikut berpartisipasi. Apalagi atletik ini secara global belum tersentuh dengan serius,” tutur dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya