Langkah Nyata KONI dalam Wujudkan Prestasi Tanpa Doping

KONI
KONI
Sumber :
  • Istimewa

“Lebih banyak yang tanpa diketahui atau tanpa disadari atlet-atlet itu sendiri. Kita harus lebih detail memberikan edukasi, kemudian dijelaskan apa-apa saja zat yang mengandung doping,” ucap Ade Lukman.

Ia juga menjelaskan, adanya kasus yang dianggap doping karena penggunaan suplemen berlebihan. Padahal jika kadarnya sesuai, tidak termasuk kategori doping.

Penandatanganan kerja sama dilakukan juga oleh IADO dengan beberapa induk cabang olahraga seperti Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi), Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI), Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI), Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI), Komite Paralimpiade Nasional Indonesia/ NPC.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali.

Photo :
  • VIVA/Zulfikar Husein

Adapun penandatanganan kerja sama dengan IADO digelar di Ballroom Hotel Sultan Jakarta usai Menpora Zainudin Amali membuka secara resmi seminar akbar Anti-Doping.

Salah satu wujud konkret dari seminar akbar tersebut adalah bekerja sama dengan berbagai organisasi guna memerangi penggunaan doping pada atlet.

“Ini satu hal yang penting untuk olahraga kita yang bersih dari doping. Kita ingin mendorong prestasi olahraga nasional, meningkat dengan baik tetapi prestasi yang muncul harus murni, tanpa Doping,” ujar Menpora Amali.

Halaman Selanjutnya
img_title