Pahit Manis 2022, Bekal NOC Indonesia Jawab Tantangan Prestasi 2023

Menpora Zainudin Amali (kanan) bersama Raja Sapta Oktohari dan Mustafa Fauzi
Menpora Zainudin Amali (kanan) bersama Raja Sapta Oktohari dan Mustafa Fauzi
Sumber :
  • NOC Indonesia

VIVA Sport – Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.

Agaknya peribahasa tersebut sedikit mewakili perjalanan Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) dalam mengawal perjalanan olahraga nasional di sepanjang 2022.

Bagaimana tidak, belum lepas dari ingatan di mana Indonesia memulai tahun dengan jerat sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA). Hukuman tersebut memberikan dampak yang cukup signifikan di mana Indonesia dilarang menjadi tuan rumah kejuaraan internasional serta mengibarkan bendera Merah Putih di berbagai kejuaraan dunia baik single event maupun multievent.

Sedikit mundur ke belakang, Indonesia dijatuhkan sanksi oleh WADA pada Oktober 2021. Dan hukuman itu juga yang membuat tim Thomas Indonesia tak bisa mengibarkan Sang Saka Merah Putih usai prosesi pengalungan medali juara.

Hal itu tentu menyakitkan bagi para atlet dan segenap bangsa Indonesia. Pasalnya, penantian juara Piala Thomas sudah dinanti selama 19 tahun lamanya.

Berkaca dari insiden tersebut, pemerintah lewat Menpora Zainudin Amali pun bergerak cepat untuk menyelesaikan masalah ini dengan membentuk Tim Gugus Tugas Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA yang diketuai langsung oleh Ketua Umum KOI/NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari.

Menpora Zainudin Amali bersama Presiden NOC Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari

Menpora Zainudin Amali bersama Presiden NOC Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari

Photo :
  • NOC Indonesia (KOI)
Halaman Selanjutnya
img_title