Miris! Bus Jemput Tidak Datang, Kriket T10 Putra Putri Sumut Kehilangan Emas

Tim Kriket Putri Sumut.(dok PON 2024 Wilayah Sumut)
Sumber :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Deli Serdang, VIVA – Tim atlet Kriket Sumut harus ikhlas gagal meraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024, Aceh-Sumut. Usai telat datang ke venue, karena bus jemput tidak kunjung datang ke hotel tempat para atlet menginap.

Sah! UMP Sumut 2025 Naik 6,5 Persen Jadi Rp 2,9 Juta

Dalam pertandingan atlet Kriket Sumut putra-putri, kategori Twenty 10 (T10), di Lapangan Cerdas Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Minggu 8 September 2024. Dalam pertandingan semifinal melawan Banten, tim putra Sumut kalah dari Banten 86 - 64.

Sedangkan tim putri kalah dari Sulawesi Selatan 52 - 33. Dengan kekalahan ini, putra putri Sumut harus puas mendapatkan medali perunggu.

Partisipasi Pemilih di Pilgub Sumut 55,27 Persen, Surat Suara Tak Digunakan 5 Juta Lembar

Asisten Pelatih Kriket Sumut, Dede Dharmawan menjelaskan salah satu penyebab kekalahan yang dialami tim putra putri Sumut adalah faktor non teknis.

Tim Sumut mengalami masalah sebelum bertanding yaitu tidak adanya penjemputan bus dari dinas terkait, sehingga tim telat tiba di lapangan untuk melakukan persiapan dan pemanasan.

3 Bocah di Deliserdang Kritis Dianiaya, Pelaku Alami Gangguan Mental Ditinggal Istri

"Seperti diinfokan pihak panitia, kami sudah standby di hotel Thong Inn jam 6 kurang, tetapi hingga setengah jam kami menunggu pihak bus tidak datang menjemput," ucap Dede dalam keterangan tertulis, Senin 9 September 2024.

Setelah negosiasi dengan pihak bus, pihak bus mengatakan bahwa mereka hari ini tidak ada jadwal dan koordinasi dengan pihak Dinas Perhubungan Sumatera Utara, untuk melakukan penjemputan tim putra putri Sumut ke venue kriket di Lapangan Cerdas Lubuk Pakam.

Supaya tidak terlambat dan tetap bertanding di babak semifinal, tim putra putri Sumut terpaksa menggunakan 5 mobil pribadi milik official tim, walau pun kapasitas mobil tidak memadai untuk mengangkut 28 pemain dan official.

"Pertandingannya jam 7.30 WIB, kami harus tiba di lapangan jam 7.00 WIB untuk tos menentukan siapa duluan yang main. Sampai di lapangan kami hampir jam 7," terang coach Dedek.

Akibat keterlambatan ini, tim putra putri Sumut kurang melakukan persiapan dan pemanasan, ditambah kondisi mental pemain yang sudah drop.

"Kami sangat menyayangkan sekali kejadian ini, padahal kita sebagai tuan rumah. Dalam hal ini kami merasa dirugikan oleh pihak terkait," kesal Dedek. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya