Bocah Disabilitas Curi Perhatian di Peparnas 2024, Lukis Maskot Kebo Bule Pakai Mulut

Aksi Mohammad Tegar melukis dengan mulut di Peparnas 2024
Sumber :
  • VIVA/Luzman Rifqi Karami

Solo, VIVA – Selain persaingan atlet berbagai provinsi dalam memperebutkan medali, ada banyak sisi humanis yang bisa digali di Peparnas 2024. Salah satu yang mencuri perhatian adalah aksi anak berkebutuhan khusus (ABK) Mohammad Tegar yang masih berusia 9 tahun.

Agus Buntung Diperiksa Polisi sebagai Tersangka Pelecehan Seksual, Warganet Nyesel Sempat Membela

Tegar terlahir dengan tangan dan kaki yang tidak sempurna. Tangannya tak bisa bergerak dengan normal. Sedangkan kakinya silang dan tak bisa bergerak.

Meskipun demikian, hal tersebut tak menjadikan Tegar minder. Dia bahkan menunjukkan bakat dalam melukis.

Cair November, Penyandang Disabilitas Dapat Rp2,4 Juta dari Bansos PKH 2024

Tegar menunjukkan bakat melukisnya tersebut di hadapan wartawan di Stand Daun yang terletak di Stadion Manahan Solo. Dia melukis maskot Peparnas 2024, Kebo Bule Kyai Slamet dengan mulutnya.

Aksi Mohammad Tegar melukis di Peparnas 2024

Photo :
  • VIVA/Luzman Rifqi Karami
Meningkatkan Pemberdayaan Wirausaha Difabel dengan Teknologi di Hari Disabilitas Internasional

Ibunda Tegar, Larsih bercerita kalau anak tercintanya sudah menunjukkan bakat melukis sejak TK.

"Awalnya bakat lukis terlihat dari TK. Tapi, karena waktu SD baru bisa duduk, baru terlihat perkembangannya di situ. Dia senang lihat wayang, lalu menggambar di buku tulis dan makin lama bakatnya kelihatan," kata Larsih kepada VIVA, Rabu 9 Oktober 2024.

Larsih bercerita, Tegar belajar melukis sendiri alias otodidak. Kehebatannya melukis menunjukkan kalau Tegar bisa berprestasi meskipun dalam kondisi disabilitas.

"Dia bisa melukis otodidak, awalnya lihat HP sendiri, terus langsung corat-coret pakai mulut pakai pensil ga ada kursus ke mana mana," jelas Larsih.

Tegar bisa berpartisipasi di Peparnas 2024 berkat info dari sang guru di SLB Mandiri Putra, Karanganyar. Sang ibu memintanya untuk ikut dan Tegar pun langsung setuju.

"Awalnya dari bapak guru. Saya bilang, 'Mau gak Tegar siapa tahu Tegar nanti jadi pelukis yang bisa membanggakan orang tua.' Dan Tegar pun langsung mau karena memang dia senangnya melukis," kata Larsih.

Tegar sendiri sangat antusias saat melukis. Bahkan, saat diminta untuk rehat sejenak untuk melayani permintaan jurnalis, dia masih tetap bersemangat melukis. Namun, pada akhirnya dia mau menjawab pertanyaan jurnalis.

"Saya melukis Kebo Bule. Latihan dari Senin, melukis ga sulit karena udah biasa. Latihan biasa sama Mama," ucap Tegar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya