- VIVAnews/Irvan Beka
VIVAnews - Mario Christianto dengan gemilang menjuarai Kualifikasi V untuk SEA Games cabang equestrian nomor show jumping. Mengandalkan kudanya ‘Cassanova’, Mario dari Santa Monica Stables menjadi satu-satunya atlet yang mencatatkan double clear round pada kualifikasi yang berbarengan dengan digelarnya Pazia Indonesian Jumping Grand Prix 2011.
Ada dua atlet yang lolos ke babak jump off (babak kedua). Mereka bisa melewati babak pertama tanpa angka kesalahan pada Kualifikasi yang digelar di Arthayasa Stables, Depok, Minggu, 5 Juni 2011. Selain Mario, rekan satu klubnya, Raymen Kaunang, juga lolos ke jump off. Ia menunggang ‘Sniper.’
Saat jump off, Mario bisa melewati semua rintangan dengan mulus. Ia mencatatkan waktu 48,64 detik. Sedangkan Raymen dan Sniper menjatuhkan dua rintangan sehingga total mengumpulkan 8 angka kesalahan dan harus puas menjadi juara kedua. Posisi ketiga ditempati Steven Manayang dengan kudanya ‘Landsmann’ yang di babak pertama mencatat 5 angka kesalahan.
Mario merasa sangat puas dengan hasil yang ia raih ini. “Sebelumnya saya tak pernah meraih clear round di kualifikasi. Saya bangga sekali dengan Cassanova,” kata Mario. 
Mario dan Cassanova
Raymen sendiri juga gembira walau harus ada di posisi kedua. Menurutnya saat jump off ia sedikit terburu-buru. “Tapi itulah jump off. Kita berusaha untuk bisa lebih cepat dari Mario tapi risikonya ada rintangan yang jatuh,” kata Raymen. 
Raymen dan Sniper
Alex Benjamin, Manajer tim equestrian untuk SEA Games, merasa gembira melihat ada dua atlet yang bisa mencetak clear round. Dua atlet itu memakai kuda yang merupakan hasil ternakan di Indonesia. Namun di sisi lain, Alex merasa ada yang mengganjal karena beberapa kuda yang diimpor dari Eropa menjelang SEA Games belum memperlihatkan penampilan maksimal.
“Masih ada empat kualifikasi lagi. Mudah-mudahan kuda-kuda impor bisa memperlihatkan kualitas yang sebenarnya,” kata Alex. 
Steven dan Landsmann
Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa
Saat hendak diamankan, massa yang geram sempat menghakimi pelaku berulang kali hingga babak belur. Bahkan polisi sempat dibuat kewalahan dengan banyaknay massa.
