- daylife.com
VIVAnews - Kehidupan mantan atlet terus menjadi sorotan akhir-akhir ini. Masih banyaknya mantan atlet yang hidup kurang layak menjadi pemicunya.
"Bantuan untuk mantan atlet, lebih diarahkan kepada pembinaan, dan bantuan berupa modal untuk usaha kecil, yang nantinya bisa berkembang dan dapat menjadi penopang ekonomi para mantan atlet," kata pengamat olahraga, Toto Prawoto dalam diskusi di Jakarta.
Salah satu yayasan yang fokus pada mantan atlet adalah Yayasan Olahragawan Indonesia (YOI). "Yayasan di bentuk dengan tujuan baik, yaitu untuk misi kemanusiaan, program-program sosial yang telah direncanakan harus terlaksana agar bantuan untuk mantan atlet tidak sia-sia," tambah Toto.
Mantan olahragawan seperti petinju Azadin Anhar dan pejudo Djuhariah merupakan contoh nyata keironisan nasib olahragawan Indonesia. Mereka hanya sedikit dari banyaknya mantan olahragawan yang mengalami hal serupa.
YOI sendiri terus melakukan inovasi untuk bisa bertahan membantu mantal atlet nasional. Sebab, masih banyak mantan atlet yang hidupnya pas-pasan.
"Untuk tetap bertahan, yayasan tidak cukup hanya mengandalkan pendanaannya hanya dari donatur saja, tetapi harus bisa menciptakan suatu kegiatan yang bisa mendatangkan keuntungan yang dikelola dengan manajemen yang baik, yang digunakan untuk mendanai program YOI membantu mantan atlet," kata salah satu pengurus YOI, Dirgantoro.