- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews – Adriyanti Firdasari gagal mempersembahkan emas bagi Indonesia. Tunggal putri Indonesia ini harus mengakui keunggulan wakil Singapura, Fu Mingtian, melalui pertandingan rubber game 21-14, 12-21 dan 20-22 di Istora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Firdasari menyebut cedera di perutnya menjadi salah satu faktor kekalahan dirinya. “Saya mengalami cedera di perut bawah kiri. Ini terasa kram, terasa tertarik. Sudah mulai terasa saat pertandingan sebelumnya [melawan wakil Thailand, Buranaprasertsuk Porntip],” kata Firdasari seusai pertandingan, Sabtu 19 November 2011.
Saat kedudukan 21-20 di set terakhir, Firdasari melakukan kesalahan. Bola pengembaliannya jatuh di lapangan sendiri, sehingga dia harus takluk 22-20.
“Iya tadi saat kedudukan 20 saya salah melakukan pukulan net. Saat kedudukan kritis seperti itu memang sedikit untung-untungan,” jelas Firdasari.
“Akibat cedera ini, saya sedikit terganggu terutama saat ada bola belakang. Banyak kesalahan karena bola belakang saya jadi tidak akurat. Punggung belakang saya terasa sakit saat memaksakan bola belakang,” lanjutnya.
Firdasari mengaku belum melakukan rontgen untuk cedera ini. “Belum ada rontgen atau terapi. Tapi, kalau diurut sudah, hanya saja masih terasa,” ujar Firdasari.