Perenang Jawa, Penerus Emas Renang Belanda

Perenang Belanda keturunan Jawa Raih Emas
Sumber :
  • REUTERS/Toby Melville

VIVAnews - Bangsa Indonesia patut bangga dengan Ranomi Kromowidjojo. Sekilas, orang Indonesia mengira dia pasti salah satu anggota kontingen Merah Putih di Olimpiade 2012. Padahal bukan, dia atlet asal Belanda. Dia tidak sungkan menonjolkan garis keturunannya yang berasal dari Indonesia.

Seperti dilansir USA Today, tak sedikit jurnalis yang kerap kesulitan menyebut dan menulis nama belakang Ranomi. Dia dengan bangga mengejanya agar nama leluhurnya dari Tanah Jawa ditulis dengan benar.

Ayah Ranomi berasal dari Suriname, sementara kakek dan neneknya berasal dari Indonesia. Ranomi bergabung dengan tim renang Belanda pada 2007. Dia meneruskan tongkat estafet Inge De Bruijn yang memutuskan pensiun, lima tahun silam.
 
Ranomi pun bukan atlet biasa di pergelaran akbar pesta olahraga paling tua di muka bumi ini. Perenang yang turun di gaya bebas itu tampil gemilang di nomor 100 meter gaya bebas. Wanita kelahiran Sauwerd 20 Agustus 1990 itu mengambil emas.

Tidak sekadar berkalung emas, pencapaian Ranomi semakin istimewa setelah mencatatkan rekor Olimpiade dengan torehan waktu 53 detik. Perenang 21 tahun itu mengalahkan perenang Belarusia, Aliaksandra Herasimenia dan Tang Yi dari China.

Capaian impressif Ranomi sebelumnya telah diprediksi. Dia telah menjadi yang tercepat di babak semifinal. Ranomi mampu mencapai  waktu 53,05 detik. Meski mampu berdiri di podium tertatas, mental atletnya mengaku belum sepenuhnya puas.

"Hasil bagus meski di bawah catatan terbaik. Tapi saya tetap puas. Karena sekarang saya menjadi juara Olimpiade," seru Olimpian itu selepas pengalungan medali dilansir dari BBC Indonesia.

Keberhasilan Ranomi di Olimpiade musim panas ini sekaligus memutus mata rantai kegagalan Belanda di nomor bergengsi 100 meter gaya bebas sejak Inge de Bruijn menggondol medali emas pada Olimpiade 2012. Namun, prestasi tertingginya ini diraih lewat perjuangan panjang.

Dia mulai merintis prestasi saat mengikuti Kejuaraan renang Eropa pada 2006 di Budapest. Dia salah satu anggota peserta renang estafet gaya bebas 4x100 meter. Di tahun berikutnya, dia berhasil mengantongi gelar juara Kejuaraan renang jarak pendek Eropa 2007, Kejuaraan renang Eropa 2008 dan Kejuaraan Renang jarak pendek dunia 2008 di mana dia menjadi bagian anggota tim estafet gaya bebas Belanda.

Pada Olimpiade 2008 lalu, Ranomi pernah merasakan manisnya merebut emas beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-18. Ranomi turun di nomor estafet 4X100 meter bersama Inge Dekker, Femke Heemskerk, dan Marleen Veldhius.

Lewat kemenangan di Olimpiade 2012, Ranomi yakin bisa menjadi generasi penerus tradisi emas di gelaran multievent tertinggi di dunia itu. "Di Belanda ada banyak perenang putri hebat dan perenang putra gaya bebas tangguh. Sekarang saya adalah perenang putri Belanda selanjutnya yang meraih medali emas dan saya benar-benar senang," ucapnya.

"Saya merasakan banyak tekanan, terutama dari Belanda. Saya berusaha tenang dan melakukan hal sebisa saya. Mungkin orang-orang yang menonton di televisi lebih tegang dari saya," lanjut dia.

Sempat didiagnosa menderita meningitis dua tahun lalu, ternyata rintangan itu tidak menyurutkan ambisinya tampil cemerlang di Olimpide. Proses penyembuhan selama tiga bulan, diiringi latihan keras, Ranomi akhirnya mampu mengibarkan bendera Belanda di atas podium juara.

"Itu membuat saya lebih kuat. Saya pikir itu bukan masalah untuk pergi ke Olimpiade dan berenang dengat cepat," janji Ranomi. (adi)

5 Fakta Menarik Juventus Melangkah ke Final Coppa Italia
Pre-order Seri iPhone 15 di Jakarta.

Harga Diri Apple sedang Dipertaruhkan

Apple diminta untuk menciptakan iPhone murah seperti HP Android pada umumnya. Namun, saran ini sepertinya sulit dilaksanakan karena Apple tidak ingin menurunkan standar.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024