Sumber :
- http://www.tumblr.com
VIVAnews
- Berita menyedihkan datang dari Oscar Pistorius yang merupakan atlet Paralimpiade. Dia ditahan karena menembak kekasihnya, Reeva Steenkamp di rumahnya di Pretoria Utara, Afrika Selatan.
Rupanya Pistorius mengira Reeva adalah maling dan kemudian menembaknya di kepala, dada dan tangan. Padahal, saat itu, Reeva ingin memberikan kejutan di hari Valentine untuk Pistorius yang dipacarinya sejak November 2012.
Rupanya Pistorius mengira Reeva adalah maling dan kemudian menembaknya di kepala, dada dan tangan. Padahal, saat itu, Reeva ingin memberikan kejutan di hari Valentine untuk Pistorius yang dipacarinya sejak November 2012.
"Oscar sudah tidur dan dia akan mendapatkan kejutan dari kekasihnya. Tapi, dia berpikir jika seseorang sudah masuk ke kamar tidurnya dan langsung mengambil pistolnya. Ini benar-benar mengejutkan dari seseorang yang dianggap sebagai pahlawan nasional," ujar Kalay Maistry seorang jurnalis dari Afrika Selatan.
Dalam sebuah wawancara, Pistorius memang mengaku telah menyimpan pistol di dekat tempat tidurnya. Tak hanya itu, dia juga menyimpan
shotgun
di bawah jendela kamarnya.
"Korban ditembak sebanyak empat kali dan dia langsung meninggal di tempat kejadian. Diyakini, korban merupakan kekasih dari tersangka," ujar juru bicara kepolisian Pretoria, Katlego Mogale seperti dilansir
Sky
.
Tubuh Reeva sendiri sudah dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi lebih lanjut. Sementara itu, pistol 9mm yang menjadi bukti utama sudah diamankan dari lokasi kejadian.
Pistorius merupakan pemegang dua medali emas Paralimpiade London 2012. Dia juga menjadi atlet paralimpiade pertama yang bisa mengikuti Olimpiade. Tepatnya di London 2012, pria berkebangsaan Afrika Selatan ini mengikuti lomba lari 400m dan berhasil masuk ke babak semifinal. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Oscar sudah tidur dan dia akan mendapatkan kejutan dari kekasihnya. Tapi, dia berpikir jika seseorang sudah masuk ke kamar tidurnya dan langsung mengambil pistolnya. Ini benar-benar mengejutkan dari seseorang yang dianggap sebagai pahlawan nasional," ujar Kalay Maistry seorang jurnalis dari Afrika Selatan.