Dana SEA Games 2015 Mampet, Ini Kata Kemenpora

Maskot SEA Games 2015 menjadi kontingen Indonesia
Sumber :
VIVA.co.id
Sempat Tak Jelas, Bonus Basket SEA Games Akhirnya Cair Juga
- Sejumlah cabang olahraga yang akan bertarung di SEA Games, 5-16 Juni 2015, dibuat kelimpungan oleh mandeknya dana pembinaan bagi atlet-atletnya. Sebagian bahkan harus menunda try out ke luar negeri karena dana yang tak kunjung turun.

Bonus Basket SEA Games Belum Cair, Apa Kata Perbasi?

Cabor tinju contohnya. PB Pertina terpaksa membatalkan keberangkatan atlet-atletnya ke Kuba gara-gara dana dari Satlak Prima tak kunjung turun.
Setelah Tertunda Lama, Menpora Tunjuk Kasatlak Prima


"Kami seharusnya sudah ke Kuba sejak bulan lalu, tapi ternyata batal karena dana tidak turun. Seharusnya sudah diberi tahu sejak awal, jadi kami tidak habis waktu dan energi," cetus Ketua Umum Pertina, Reza Ali, kepada wartawan di Senayan, belum lama ini.


Nasib yang sama juga mengancam cabor Taekwondo. Manajer Tim Taekwondo, Zulkifli Tanjung, mengatakan, atletnya bisa saja batal ke Korea Selatan bila dana dari Satlak Prima tak kunjung turun. Padahal, rencananya, atlet sudah harus berangkat 13 April 2015.


Terkait permasalahan ini, Deputi IV Bidang Pembinaan dan Prestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Djoko Pekik, mengatakan, dana pembinaan dan persiapan SEA Games sebenarnya sudah bisa dicairkan. Namun, ada mekanisme yang harus dilaluiĀ  masing-masing Pengurus Besar (PB) untuk mendapatkannya.


"Seperti uji coba. Rencana uji coba harus mendapat persetujuan dari Satlak Prima. Kalau tak disetujui, ya tak bisa," kata Djoko ketika ditemui VIVA.co.id, di kantornya, Jakarta, Rabu, 19 Maret 2015.


"Yang sudah berangkat uji coba kan ada. Softball, panahan, terus senam mau berangkat Minggu depan. Yang sudah pakai uang pribadi, tapi sudah disetujui rencana uji cobanya, akan kami ganti uang mereka," lanjut Djoko.


Bukan hanya dana uji coba, uang saku atlet-atlet yang akan berlaga di SEA Games 2015 juga tersendat. Beberapa cabor menyebut kalau atlet-atletnya belum menerima uang saku yang dijanjikan.


"Uang saku memang ada keterlambatan. Kami sudah selesaikan untuk Januari dan Februari. Keterlambatan karena ada perubahan di APBN-P dan ada perubahan nilai uang saku," jelas Joko.


"Untuk atlet kategori Prima, mereka dapat Rp7,5 juta. Kemarin, di Januari dan Februari, kami baru bayarkan Rp6 juta. Sisanya akan kami rapel di bulan berikutnya," sambung Djoko.


Djoko juga menjelaskan duduk permasalahan terkait polemik pendanaan yang dialami oleh tinju. Sebenarnya, rencana uji coba cabor tinju ke Kuba masih belum disetujui oleh pihak Prima.


Pada Rabu 18 Maret 2015 malam, Djoko sempat bertemu dengan beberapa pengurus Pertina terkait rencana uji coba tersebut.


"Arahan kami, sebaiknya tinju tak uji coba ke Kuba. Yang lalu, kan sudah ke Kuba dan hasilnya tak maksimal. Tapi, tinju sudah dipastikan berangkat uji coba usai Piala Presiden," tutur Djoko. (one)


![vivamore="
Baca Juga
:"]





[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya