'Kegagalan di SEA Games 2015 Jadi Tanggung Jawab Kemenpora'

Acara pelepasan kontingen Indonesia untuk SEA Games 2015
Sumber :
  • ANTARA/Wahyu Putro A
VIVA.co.id
Soal Jadi Pembalap Cadangan Manor, Kemenpora: Terserah Rio
- Ketua Satlak Prima, Suwarno, menolak anggapan jika pihaknya telah gagal memenuhi target pada ajang SEA Games Singapura 2015. Menurut dia, target peringkat dua pada klasemen perolehan medali datangnya dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Kisah Pahit Rio Haryanto di F1

Menurut pengakuan Suwarno, pihaknya sudah mengingatkan Menpora Imam Nahrawi untuk merevisi target yang digembar-gemborkannya itu. Karena baginya, target peringkat kedua itu sangatlah jauh dari realita di lapangan.
Kemenpora Kecewa Manor Putus Kontrak Rio Haryanto


"Saya sudah rem itu pada saat awal Pak Menteri baru menjabat. Saya ngomong orang per orang dengan Pak Menteri untuk kasih
statement
memperbaiki peringkat saja. Karena berbahaya kalau bilang target juara umum seperti yang dibilang Pak Djoko Pekik," ujar Suwarno ketika ditemui di kantornya, Kamis 18 Juni 2015.


Untuk itu, Mantan Panglima Kodam Brawijaya tersebut meminta kepada pihak Kemenpora untuk mempertanggungjawabkan targetnya kepada publik. Karena Suwarno menilai, pencapaian kontingen Indonesia yang berhasil meraih 47 medali emas sudah seperti yang ditargetkan oleh Satlak Prima sebelum keberangkatan ke Singapura.


"Sudah berkali-kali saya paparan tentang perkembangan yang ada. Tapi kalau tidak dipakai, ya silahkan sekarang dipertanggungjawabkan sendiri," tegas dia.


Lebih jauh, Suwarno meminta keseriusan pemerintah dalam hal pengembangan keolahragaan. Dia menekankan kepada sulitnya cabang olahraga dalam masa persiapan yang seringkali memiliki kendala dalam hal peralatan latihan.


"Kalau mau juara umum ya tolong dibantu supaya perlatan itu tidak telat-telat datangnya. Training camp, try out, dan pelatih asingnya juga mesti ditambah," kata purnawirawan TNI berpangkat Mayor Jenderal itu.


Terkait dengan adanya evaluasi dari Menpora mengenai performa kontingen Indonesia di ajang dua tahunan tersebut, Suwarno mengaku tidak gentar biar pun diancam dengan pemecatan sekali pun.


Dia menegaskan pada rapat evaluasi yang akan diadakan pada Jumat 19 Juni 2015 nanti, Satlak Prima hanya akan memaparkan kondisi dari masa persiapan hingga mendapatkan hasil sepeti sekarang ini.


"Saya di sini bukan karena kemauan saya. Tapi karena berdasar surat perintah. Kalau kemudian saya harus diganti apa susahnya. Bagi saya tidak ada masalah," tutur dia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya