Sumber :
- UTI Pro
VIVA.co.id
- Taekwondoin cilik asal Yogyakarta, Erviko Andrea Prameswari, menjadi ujung tombak untuk mengibarkan bendera Merah Putih di Kejuaraan Dunia (Children Taekwondo Union/World-CTU) yang berlangsung di Muju, Korea Selatan, 7-11 Agustus 2015. Kontingen Indonesia terbilang sukses besar dengan meraih 8 emas, 3 perak dan 1 perunggu di event ini.
Erviko berhasil mempertahankan predikat sebagai juara dunia dengan meraih 2 emas. Pada kejuaraan serupa sebelumnya di Sindelfigen, Jerman, pada 2013 lalu, ia juga sukses meraih 2 emas.
Emas Erviko masing-masing dihasilkan dari nomor Individu usia di bawah 13 tahun. Dan emas kedua, di nomor berpasangan dengan Master Alfian Alfeus Bangun.
”Pada kejuaraan serupa di Jerman, 2013 lalu, Erviko turun di kelas di bawah 11 tahun, dan di sini ia turun di kelas di bawah usia 13 tahun,” kata Lessitra Draningrati, pelatih tim taekwondo cilik ini dalam rilisnya.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Taekwondo Jenis Ini Digandrungi Wanita Korea
Erviko berhasil mempertahankan predikat sebagai juara dunia dengan meraih 2 emas. Pada kejuaraan serupa sebelumnya di Sindelfigen, Jerman, pada 2013 lalu, ia juga sukses meraih 2 emas.
Baca Juga :
Taekwondoin UTI Pro Unjuk Gigi di Korea
Emas Erviko masing-masing dihasilkan dari nomor Individu usia di bawah 13 tahun. Dan emas kedua, di nomor berpasangan dengan Master Alfian Alfeus Bangun.
”Pada kejuaraan serupa di Jerman, 2013 lalu, Erviko turun di kelas di bawah 11 tahun, dan di sini ia turun di kelas di bawah usia 13 tahun,” kata Lessitra Draningrati, pelatih tim taekwondo cilik ini dalam rilisnya.
Lebih lanjut, Lessitra menyebut penampilan Erviko di World-CTU ini adalah kesempatan terakhir. Karena tahun depan, ia sudah tidak bisa lagi turun di arena World-CTU mengingat usianya sudah menginjak 14 tahun.
“Ini kesempatannya terakhir di World-CTU ini, karena event ini hanya diperuntukkan pra junior kategori usia 6-13 tahun,” ujarnya.
Taekwondoin cilik Indonesia lainnya yang berhasil menggondol medali emas yakni di kategori usia di bawah 7 tahun putra atas nama Maheswara B.A. Bramantyo
dari DKI Jakarta. Kemudian Omri Yunanto Sesfao dari Nusa Tenggara Timur yang turun di kategori usia 11 tahun.
Taekwondoin cilik Sulawesi Utara, Syallomitha Gosal, juga tidak ketinggalan menyumbangkan medali emas di kategori usia 12 tahun di arena ini. Sedangkan tiga keping medali emas lainnya disumbangkan Omri Yunanto Sesfao dari Nusa Tenggara Timur di kategori usia 11 tahun putra, Marsellino Arya Wiryawan dari
Lampung juga di kategori 11 tahun putra dan Excabelino Aditya Paundra dari Jawa Tengah kategori 12-13 tahun.
Sementara itu, 3 medali perak masing-masing dipersembahkan Alberth Aditya Deta Henuk dari Jawa Tengah di kategori usia 13 tahun. Kemudian Rafael Figo
Armando Fousta juga asal Jawa Tengah di kategori usia 10-11 tahun, dan Erviko di kategori Poomsae berpasangan dengan Master Azhari.
Indonesia pada event World-CTU yang diikuti 43 negara ini menurunkan 10 atlet.
Event ICTO
Dari arena International Club Taekwondo Organization (ICTO) yang berlangsung di Ho Chi Minh City,Vietnam, 7-9 Agustus 2015, taekwondoin UTI Pro kategori
Kyorugi kembali mengukir prestasi gemilang dengan menggondol 4 emas, 6 perak, dan 6 perunggu.
Taekwondoin Sumatera Utara, Oppy Danena Ginting,
sukses merebut 2 emas di dua kelas yakni kelas Olimpik 67 kg dan kelas Reguler 67 kg. Dua medali emas lainnya diraih Stefhani Elizabeth dari Lampung di kelas Bantam di bawah 52 kg putri, Ririn Agustina (DKI Jakarta) di kelas Ringan di bawah 62 kg putri.
Sedangkan medali perak masing-masing dihasilkan Nuri Revani Siregar (Sumatera Utara) di kelas Olimpik di bawah 57 kg putri, Ririn Agustina (DKI
Jakarta) di kelas Olimpik di bawah 67 kg putri, Catur Yuni Riyaningsih (Jawa Timur ) kelas di atas 73 kg putri, Fernandes Brazilio Hay (Papua Barat) di kelas di
bawah 68 kilogram, Hizkia Alfa Lesar (Sulawesi Utara) kelas di bawah 59 kg putra dan Ilham Rahmat kelas di bawah 54 kilogram.
Pembina YUTI/UTI Pro, Grand Master Lioe Nam Khiong, menilai, try out yang dilaksanakan UTI Pro ini menunjukkan kemajuan pesat. Mengingat hasil ini
memperlihatkan peningkatan dalam perolehan medali.
“Selaku pembina, saya melihat pencapaian para atlet sudah cukup baik berdasarkan dari rangkaian try out di beberapa event yang telah dijalani. Mudah-
mudahan prestasi ini bisa djaga dan terus ditingkatkan lagi,“ ujar Grand Master Lioe Nam Khiong yang juga Vice President World Children Taekwondo Union (World-CTU).
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Lebih lanjut, Lessitra menyebut penampilan Erviko di World-CTU ini adalah kesempatan terakhir. Karena tahun depan, ia sudah tidak bisa lagi turun di arena World-CTU mengingat usianya sudah menginjak 14 tahun.
