2 Pegolf Dunia Tampil Mengesankan di Turnamen Golf Semarang

Rupert Zaragosa
Sumber :
  • philstar.com
VIVA co.id -
Olimpiade 2016 Jadi Arena Perjuangan Pegolf Wanita
Ajang turnamen golf bertajuk Indonesia Junior Amateur Open Golf Championship yang digelar di Gombel Golf, Semarang, Jawa Tengah, 18-21 Agustus 2015 hampir memasuki puncaknya. Sejumlah nama pegolf dunia tampil mengesankan hingga laga yang akan berakhir esok.


Nama-nama pegolf dunia seperti juara dunia yunior asal Filipina, yakni Rupert Zaragosa dan Aidric Jose Chan. Mereka masih memimpin klasemen sementara di kelas berbeda, yakni kelas A putra (15-17 tahun) dan kelas B putra (13-14 tahun).
2 Pegolf Indonesia akan Bersua Pegolf Legendaris


Rupert Zaragosa pada putaran kedua telah mengumpulkan total nilai 141 atau tiga di bawah total par. Sementara itu, di kelas B, rekan senegara Zaragosa, Aidric Jose Chan belum tergeser dari puncak klasemen. Pada putaran kedua, dia membukukan skor 78 atau enam di atas par.


Meski dikuasai oleh sejumlah pegolf dunia, atlet golf tuan rumah Jawa Tengah yang disokong penuh oleh ketua umum Persatuan Golf Indonesia (PGI) Jateng, Kukrit Suryo Wicaksono, pun mampu memberikan perlawanan berarti.


Sejumlah nama seperti Gasca Askara Sanskritama, Raihan Yudanto, Glenn Sintoro, dan Fadilla Febri Ardanti diharapkan memberikan sumbangsih tinggi pada turnamen internasional yunior yang kali pertama digelar tersebut.


Di kelas A, pegolf Jateng Glenn Sintoro masih menempati peringkat keenam dengan skor 88. Bermain baik di sembilan lubang pertama, Glenn sering membuat "bogey" di sembilan lubang berikutnya. Namun, di putaran kedua, ia memutuskan mundur dan tak melanjutkan perlombaan karena cedera.


Nama, pegolf asal Jateng Gasca Askara di kelas C (usia 11-12 tahun) saat ini berada di peringkat enam dengan nilai 96. Selain itu, persaingan ketat terjadi di kelas A putri. Rivani Adelia memimpin dengan skor 73 atau satu di atas par diikuti Ribka Vania (77) dan Chiara Arya (81).


Sekretaris Indonesia Junior Amateur Open Golf Championship, Mulyono Hadipranoto, mengatakan, faktor cuaca dan medan yang agak sulit membuat para pegolf kesulitan untuk mengontrol permainan di turnamen bergengsi ini.


''Terlebih cuaca panas seperti ini, tantangannya jauh lebih berat. Untungnya, angin berembus cukup kencang, jadi agak sejuk,'' kata Mulyono.


Kendati demikian, pertarungan diprediksi pada putaran berikutnya lebih seru, karena semua kelompok usia, baik putra maupun putri bersaing cukup ketat. Seperti kelas A (15-17 tahun), B (13-14 tahun), C (11-12 tahun), dan D (9-10 tahun). (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya