Ketua Baru Bakal Lakukan Perampingan di Satlak Prima

Ketua Satlak Prima, Achmad Sutjipto (paling kiri).
Sumber :
  • Satria Perman/ VIVA.co.id
VIVA.co.id
Dicela Bangsa Sendiri, Kostum Indonesia Dipuji Dunia
- Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), Achmad Sutjipto, dipastikan melakukan perampingan dalam tubuh organisasi yang dipimpinnya. Cipto --sapaan Achmad Sutjipto-- menyatakan bakal melakukan pengurangan dalam tubuh Satlak Prima paling lambat pada akhir Oktober 2015 ini.

Menpora: Atlet-atlet Indonesia Siap Berjuang di Olimpiade

Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, memang telah memberikan amanat kepada Cipto untuk melakukan perampingan dalam tubuh Satlak Prima. Tujuannya adalah untuk efektivitas bekerja.
PSSI Tidak Persoalkan Besaran Dana dari Pemerintah


Diperkirakan, hanya ada 50 orang yang mengurus Satlak Prima. "Bagaimana mau bekerja cepat dan lincah jika tubuh kita tambun," kata Cipto usai acara pelantikan di kantor Kemenpora, Jumat 23 Oktober 2015.


"Sesegera mungkin akan dilakukan. Pasti kalian tanya kapan dilaksanakan, mudah-mudahan akhir bulan ini (Oktober) bisa terlaksana," lanjutnya.


Demi menunjang kinerjanya, Cipto bakal dibantu 4 wakil. Tiga di antaranya merupakan mantan atlet nasional. Mereka adalah Lukman Niode (renang), Taufik Hidayat (bulutangkis), dan Sadhiq Algadri (judo). Satu wakil lainnya adalah Anton Subowo.


"Untuk Lukman, Taufik, dan Sadhiq, semua sudah tahu siapa mereka. Lukman itu mantan perenang nasional. Tugasnya nanti mengatur dan mengelola cabang olahraga kategori lomba. Kemudian, Taufik mantan pebulutangkis andalan Indonesia. Dia punya peran supervisi di nomor permainan. Sedangkan, Sadhiq yang pernah jadi atlet judo bakal mengelola cabor pertandingan," kata Cipto.


Lantas apa tugas dari Anton Subowo? Purnawirawan TNI Angkatan Laut tersebut menyatakan Anton bakal mengurus sistem manajemen di Satlak Prima.


"Pemerintah sudah gelontorkan uang sebesar Rp600 miliar untuk kami di 2016 mendatang. Jumlah yang besar dan harus bisa kami maksimalkan. Laporannya juga harus dipertanggungjawabkan," terang Cipto.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya