KONI Setuju Lepas Simbol 5 Ring dari Logonya

Logo KONI
Sumber :
  • KONI.or.id
VIVA.co.id
Ketum KOI: Angkat Besi Cabor Andalan Indonesia
- Angin segar menghampiri olahraga Indonesia. Komite Olahraga nasional Indonesia (KONI) telah setuju melepas simbol 5 ring dari logo mereka.

Raih 2 Perak, Ketum KOI: Bulutangkis Harapan Selanjutnya

Kepastian itu diumumkan KONI pada Jumat 4 Desember 2015. Melalui Wakil Ketua Umum Demisioner, Suwarno, KONI menegaskan telah rela melepas simbol 5 ring dari logo mereka.
Ketum KOI: Olimpiade Jadi Fokus Olahraga Indonesia


Tindakan ini, seperti ditegaskan Suwarno, dilakukan atas hasil Musyawarah Nasional (Musornas) KONI yang diselenggarakan pada 29 November 2015 lalu. Keputusan itu bukan karena adanya surat peringatan Kemenpora terhadap KONI.


Seperti diketahui, awal Desember 2015, Kemenpora sempat menyurati KONI agar melepas simbol 5 ring dari logo mereka. Jika tidak dilakukan dalam jangka waktu 10 hari, maka KONI akan mendapat sanksi administratif tegas dari Kemenpora.


"Ini adalah tindak lanjut hasil Musornas KONI. Saat itu, anggota meminta agar simbol 5 ring dilepas. Mulai hari ini, kami ingin adanya harmonisasi, persaudaraan, dan persahabatan, di dalam olahraga," kata Suwarno di kantor KOI, siang tadi.


Terkait surat ancaman dari Kemenpora, Suwarno menyatakan pihaknya sudah memberikan laporan tertulis lewat surat terkait kesediaan mereka melepas simbol 5 ring. "Semua sudah dijelaskan, baik secara lisensi maupun surat," terang Suwarno.


Polemik 5 ring memang menimbulkan kegelisahan di seluruh elemen olahraga Indonesia. Pasalnya, jika masalah ini tak selesai, bukan tak mungkin Indonesia bakal kena sanksi dari IOC.


Sanksi dari IOC bisa mengancam status tuan rumah Indonesia di Asian Games 2018. Lebih parahnya lagi, Indonesia bisa saja tercoret dari perhelatan Olimpiade 2016, Rio de Janeiro.


Demi menghindari sanksi tersebut, KOI dan KONI akan menyambangi kantor IOC untuk melaporkan perkembangan mengenai polemik 5 ring. "Waktunya nanti disesuaikan, setelah ada koordinasi KOI dan KONI," terang Suwarno. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya