Kontingen Indonesia Keluhkan Makanan di Perkampungan Atlet

Kontingen Indonesia pada upacara pembukaan Asian Games 2014
Sumber :
  • REUTERS/Issei Kato

VIVA.co.id - Demi mewujudkan ambisi mengembalikan tradisi emas Olimpiade, Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia, Raja Sapta Oktohari melakukan segala cara untuk memberikan rasa nyaman pada para atlet, termasuk menyediakan makanan bercita rasa Indonesia untuk mereka.

Panitia penyelenggara Olimpiade Rio 2016 sebenarnya telah menyediakan dua tempat makan di dalam perkampungan atlet, yang salah satunya beroperasi 24 jam. Namun, varian makanan yang tersedia memang terbilang kurang, khususnya untuk cita rasa Asia.

Masalah lain yang dihadapi adalah pihak penyelenggara hanya menyediakan makanan dingin di tempat latihan, yang harus dipesan minimal dua hari sebelumnya, tanpa menyediakan penghangat makanan, seperti oven microwave. Sementara itu, penyelenggara melarang tim membawa makanan dari luar venue.

Kondisi ini dikeluhkan oleh manajer tim panahan, Frederick Rosandi. Frederick mengatakan dirinya tidak bisa membiarkan para atlet kelaparan.

“Kondisi di athletes’ village maupun venue, khususnya untuk konsumsi, masih belum memadai. Jadi apa yang kita harapkan seperti buah-buahan dan sayuran, kurang segar, sementara di venue makanan yang kita pesan ternyata dingin dan tidak bisa dimakan. Dan itu jadi hambatan buat kami,” kata Frederick dalam rilis yang diterima VIVA.co.id.

Sebagai jalan keluar, Frederick berkoordinasi dengan tim supporting untuk menyediakan makanan yang bisa disantap dengan cepat. Solusi ini bukan tanpa masalah karena jarak tempuh posko dengan venue cukup panjang akibat kondisi lalu lintas.

“Makanan yang disediakan (oleh posko Indonesia) jelas lebih memenuhi selera karena ada rasa Indonesia dan dibuat dengan bumbu yang dibawa dari Indonesia. Buat atlet lebih memuaskan karena sudah lima hari tinggal di village dan atlet sudah mulai bosan dengan makanan yang itu-itu saja. Kita ingin lebih bervariasi," katanya lagi.

Sementara itu, Okto mengaku terus berusaha memberikan pelayanan yang terbaik pada para atlet demi menjaga kondisi psikologis mereka.

 “Kami mendapatkan banyak informasi soal Rio sebelum tiba di sini, dan karena semua sudah diantisipasi dengan baik maka semua bisa diatasi bersama. Contohnya seperti akomodasi. Banyak sekali yang dapat masalah, tapi Alhamdulillah Tim Indonesia tidak mengalami masalah," kata Okto.

Tak Raih Medali, Dewi akan Kejar Peringkat Terbaiknya

"Kemarin sempat ada pipa pecah, tapi bisa cepat diatasi oleh pihak penyelenggara. Masalah makanan, atlet mendapat makanan dingin khususnya di tempat latihan, dan hal itu bisa diatasi oleh tim konsumsi kita yang menyuplai para atlet dengan makanan,” dia menambahkan.

Dia yakin semua masih dalam penanganan yang baik. Oktohari pun menegaskan komitmennya untuk tetap menjaga fokus para atlet agar tidak terganggu dalam proses latihan hinnga pertandingan nanti. (ase)

Fehaid Al-Deehani jadi atlet tanpa negara pertama peraih emas Olimpiade

Al-Deehani, Atlet Tanpa Negara Pertama Raih Emas Olimpiade

Dia jadi atlet independen karena negaranya dihukum IOC.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016