Festival Akuatik, Atlet Sumsel Masih Nihil Medali

Pertandingan renang 400 meter gaya bebas di Festival Akuatik 2017
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA.co.id – Hingga hari keempat pelaksanaan Festival Akuatik di Venue Aquatic kompleks Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, para atlet Sumatera Selatan belum satu pun mendapatkan medali, Senin 24 April 2017. 

Kolaborasi Akuatik Indonesia dengan Komunitas Renang Indonesia di Festival OWS Bali

Menyikapi hal itu, Ketua Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Sumsel, Widodo mengatakan, selama proses Festival Akuatik, mereka hanya menargetkan sebagai ajang latihan. Para atlet tak terlalu bersikeras untuk meraih medali kemenangan.

"Kami cuma arahkan untuk pelaksanaan (Festival) Akuatik berada di sini. Supaya atlet bisa mendapatkan latihan tanding dan dapat pengalaman," kata Widodo.

Anggota TNI Serda Archia Febra Raih Penghargaan Usai Taklukan Selat Sunda Sejauh 39 Kilometer

Selain itu, menurut Widodo, kejurnas yang berlangsung kali ini pun lebih banyak diikuti atlet elite pelatnas, dan oleh PB PRSI untuk menyaring para atlet ketika mengikuti SEA Games 2017 di Malaysia.

"Yang kami turunkan banyak di kelompok umur pemula dari 43 atlet yang ikut," ujarnya. 

Akuatik Indonesia Resmi Ganti Nama Jadi Federasi Akuatik Indonesia

Walaupun tak satu pun mendapat medali kemenangan, menurut Widodo, mereka hanya menarik minat para anak-anak dan mencari bakat muda agar tertarik menjadi atlet.

"Ini hanya sebagai tanggung jawab Sumsel untuk memajukan renang. Kami sedang mencari pelatih kelas dunia agar bisa memajukan atlet nasional," kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Umum PRSI Sumsel, Hunce J Hamzah menjelaskan, total Pengurus Provinsi Persatuan Renang Seluruh Indonesia (Pengrov Sumsel) menurunkan sebanyak 43 atlet renang, yang rata-rata pemula, berusia 13 hingga 16 tahun.

Sementara itu, atlet senior, hanya tiga yang ikut serta yakni Sinta, Okta, dan Raudha. "Besok masih ada atlet kami (Sumsel) yang turun. Memang sulit untuk mendapatkan medali," kata Hunce.

Selama jalannya pertandingan, hasil terbaik yang bisa diraih perenang asal Sumsel yakni peringkat 7 di Final B dan ada yang menempati peringkat 12 di babak penyisihan. 

"Jelas ini menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Nanti setelah selesai akan langsung rapat internal untuk membahas, apa saja kekurangan dan kendala yang dihadapi atlet maupun pelatih," katanya. 

"Semuanya akan dievaluasi. Mulai perbaikan dari segi latihan, hingga kemungkinan akan pakai pelatih asing," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya