- VIVA.co.id/Satria Permana
VIVA.co.id – Popularitas perenang Singapura, Joseph Schooling memang sudah begitu terkenal sebagai peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 dari cabang renang. Kiprahnya pun seakan menjadi motivasi tersendiri bagi para pesaingnya di ajang SEA Games 2017, yang telah rampung menuntaskan seluruh nomor cabang renang.
Pengalaman menarik tentang Schooling ini pun muncul dari salah satu perenang Indonesia, Triady Fauzi Sidiq. Penggawa andalan Merah Putih ini rupanya punya motivasi khusus saat menantang Schooling yang memang sempat menjadi rivalnya dalam beberapa nomor pertandingan.
Meski sukses merebut emas nomor 200 meter gaya ganti putra, kesan kecewa justru tersirat kala mengetahui bahwa dia harus berjuang keras mematahkan dominasi Schooling.
"Saya sempat dua kali berada satu nomor pertandingan dengan Schooling, di 50 dan 100 meter gaya kupu-kupu. Saat itu ambisi ingin mengalahkan Schooling itu besar banget, bahkan bikin lupa sama tekanan penonton tuan rumah," ungkap Triady saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.
"Sebenarnya kalau saja tidak ada Schooling, mungkin saya sudah bisa bawa emas lebih banyak. Kita tunggu saja nanti di Asian Games 2018," tegasnya.
Lebih jauh lagi, Triady bahkan mengatakan bahwa sudah tahu persis berapa catatan waktu terbaik rivalnya itu guna bisa ia lampaui.
"Untuk 100 meter gaya kupu-kupu di Asian Games nanti, saya sudah bisa baca Schooling akan berada di kisaran waktu 49 detik. Jujur, agak berat memang tapi tetap postive thinking dan tak ada yang tak mungkin," tegas Triady.
SEA Games 2019, Perenang Andalan Indonesia Hanya Dapat Perunggu
Padahal SEA Games 2017 dapat emas.
