Mahasiswi Cantik Ini Bangga Terlibat Langsung di Asian Games

Mahasiswi Komunikasi Penyiaran UI, Syifa Aulia Putri
Sumber :
  • Instagram

VIVA – Kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018 Jakarta-Palembang harus memberi manfaat bagi semua. Tak hanya bagi pihak-pihak yang berhubungan dengan pertandingan, seperti atlet dan ofisial untuk mengejar prestasi tinggi, tapi juga bagi kalangan lain. 

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Kesempatan itu juga berlaku bagi generasi muda yang bisa mengambil manfaat langsung dari ajang olahraga antarbangsa Asia ini. Atas dasar itulah, Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) yang menggandeng International Games Broadcast Service (IGBS) dalam menangani siaran langsung 38 pertandingan Asian Games 2018. 

INASGOC meluncurkan program pelatihan yang khusus dirancang bagi para mahasiswa. Program itu bertajuk Broadcast Legacy Asian Games 2018.

Kritik untuk Pelaksanaan Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia

Program ini menawarkan kesempatan besar bagi generasi muda Indonesia untuk mengambil peran pada siaran multievent olahraga. Mahasiswi Komunikasi Penyiaran UI, Syifa Aulia Putri, mengaku bangga bisa mengikuti program ini dan terlibat langsung dalam Asian Games.

"Tentunya kami bangga karena INASGOC memberikan kesempatan bagi para mahasiswa terlibat dalam perhelatan Asian Games. Ini suatu kehormatan dan pengalaman baru," ujar Syifa mahasiswi semester 4 itu.

Eunhyuk Super Junior: Banyak Memori Indah Terukir di Indonesia

Penandatangan MoU dengan 10 perguruan tinggi, menurut Syifa, merupakan gerbang awal mencuri ilmu sebanyak-banyaknya dalam hal penyelenggaraan Asian Games. Tentunya nanti ada yang akan turun ke lapangan ada juga yang tidak.

"Nanti secara teknis ada yang lapangan dan non lapangan. Bisa jadi kamera asisten dan lainnya, seru lah pokoknya," ucap Syifa.

Sementara itu, Ketua INASGOC, Erick Thohir menjelaskan, pihaknya menargetkan 1.000 mahasiswa. Pendaftaran akan ditutup 5 Februari 2018.

"Kalau bisa 1.000 mahasiswa. Nanti akan ditutup pendaftaran tanggal 5 Februari 2018. Sejauh ini baru 150 orang dari 10 perguruan tinggi," ujar Erick.

Berikut perguruan tinggi yang terlibat:

Enam perguruan tinggi di Jakarta: BINUS University, London School of Public Relations, Universitas Moestopo, STIKOM InterStudi, Universitas Indonesia, Universitas Multimedia Nusantara, Dua di Bandung; Universitas Komputer (UNIKOM) dan Universitas Padjadjaran, dan dua di Palembang: Universitas Bina Darma dan Universitas Sriwijaya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya