- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Juara kelas ringan One Pride Pro Never Quit, Jeka Saragih, menjadi salah satu tokoh inspiratif di kawasan Sumatera. Prestasinya, mampu mengangkat derajat dari kawasan di mana Jeka lahir dan menempa dirinya.
Saat berlaga di One Pride Arena, selalu ada spanduk yang bertuliskan, "Pahlawan Olahraga Batam" untuk Jeka. Artinya, nama Jeka di kawasan Batam dan Kepulauan Riau sudah begitu dikenal.
Jeka mengakuinya. Apalagi, sudah ada tawaran dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau untuknya menjadi Pegawai Negeri Sipil.
Kini, Jeka makin populer. Di tanah kelahirannya, Simalungun, Jeka mulai mendapatkan tempat khusus.
Pemerintah Kabupaten Simalungun sampai memberikan bonus rumah kepada Jeka, atas prestasinya mengalahkan petarung Filipina, Mahr John Man Ahan, di ajang One Pride.
"Bangga rasanya. Sebab, nama Simalungun belum terangkat di olahraga nasional. Ada pun, putra terbaik Simalungun yang sebelumnya ingin berprestasi, harus keluar lebih dulu dari sini," kata Jeka kepada VIVAnews.
"Perjuangan ini tak mudah. Berbagai tantangan harus saya lewati dan banyak yang mendukung pula. Hingga akhirnya, saya sampai pada titik ini. Bagi putra putri Simalungun, saya harap, jangan malu menunjukkan jati diri, karena sebenarnya semua mampu berprestasi," lanjutnya.
Karier Jeka memang melesat. Selama tampil di One Pride, Jeka terus jadi sorotan.
Usai kalah dengan cara yang cukup kontroversial dari Kevin Sulistio, Jeka tak terbendung. Hingga kini, Si Tendangan Maut belum terkalahkan.
Catatan itulah yang membuat Jeka makin terangkat. Berbagai penghargaan diterimanya. Namun, ada ironi yang dirasakan oleh Jeka.
"Saya berharap, jangan hanya dukung atlet ketika sudah jadi saja. Banyak yang belum matang dan harus didukung. Ini yang seharusnya jadi perhatian khusus pemerintah," terang Jeka.
