Lamhot The Hunter Kirim Ancaman, Aep Saepudin Awas Kehilangan Gelar
- instagram.com/lamhot_buha
VIVA – Lamhot Tambunan sudah tak sabar menanti pertarungan perebutan gelar juara kelas feather di One Pride Pro Never Quit Fight Night 37, Sabtu malam, 26 Sepetmber 2020.
Lamhot, petarung berjuluk The Hunter itu bakal menghadapi sang juara bertahan Aep Saepudin. Pertarungan ini juga menjadi penanda kembalinya One Pride usai ditangguhkan tujuh bulan karena pandemi virus Corona COVID-19.
Dalam proses timbang badan, Lamhot tak menemui kendala. Berat badannya masuk dalam klasifikasi kelas 65 kg. Dia mencatatkan berat badang 64,5 kg.
Pelatih Lamhot The Hunter, Andri Febri Prasetyo menegaskan petarungnya sudah sangat siap untuk duel nanti malam. Persiapan maksimal dan mengetahui kekuatan Aep sudah dalam genggaman.
Apalagi, selama pandemi Lamhot tak kendor, dia tetap menjalani latihan seperti biasa dan melakukan serangkaian try out dengan petarung lainnya serta atlet nasional.
"Selama pandemi tetap berlatih. Latihan sendiri kemudian gabung atlet gulat juga, pagi ada latihan juga. Lamhot beberapa kali juga melakukan try out dengan petarung yang dia anggap kuat," kata Andri Febri kepada VIVA.
Berkat kesiapannya itu, Andri Febri meyakini saat ini adalah waktu yang tepat untuk kejayaan Lamhot. Dia meyakini, Lamhot The Hunter bakal menjadi juara baru di kelas feather.
Terkait Aep yang bergaya striker dan beda karakter, Andri Febri tak cemas. Dia mengatakan, Lamhot juga memiliki gaya yang siap menghancurkan Aep.
“Persiapan nanti malam siap, jelas sangat siap, karena dia sendiri menurut saya juga mempunyai keunggulan striking," ucapnya.
"Lamhot dia juga punya kekuatan. Kami sudah memberikan latihan kepadanya. Saya pikir Lamhot lebih unggul karena postur. Dan jika strategi berjalan lancar, dia akan menjadi pemenang," sambungnya.
Sementara itu, Andri Febri mengapresiasi kembalinya One Pride di tengah pandemi. Menurutnya, One Pride akan menjadi contoh bagi event-event olahraga lainnya yang ingin menggelar pertandingan.
"Saya sangat mengapresiasi ini dengan baik, untuk industri MMA ini yang dibutuhkan. Selama ini kan banyak orang hidup dari sini, dan kompetisi tidak berjalan. ini menjadi sebuah contoh, bagaimana kompetisi beladiri tetap berjalan dengan ketat," ujarnya.
