Sering Dibully di Sekolah, Jawara UFC Ini Terus Pantau Pelaku Lewat FB

Juara kelas menengah UFC, Israel Adesanya
Sumber :
  • Metro.co.uk

VIVA – Israel Adesanya sukses mempertahankan sabuk kelas menengah Ultimate Fighting Championship (UFC). Petarung asal Nigeria ini menghajar penantangnya, petarung asal Brasil Paulo Costa di UFC 253, Minggu 27 September 2020 WIB.

Selamatkan Orangtua dari Kebakaran, Mantan Petarung UFC Mark Coleman Kritis di RS

Tampil di Flash Forum, Abu Dhabi, Adesanya sudah menunjukkan dominasi sejak ronde pertama bergulir. Dia pun memastikan kemenangannya di ronde kedua dengan technical knock out (TKO).

Baca: Israel Adesanya Bikin Paulo Costa Terkapar di Ronde 2

Pengakuan Legenda MMA Royce Gracie Setelah Memeluk Agama Islam

Kemenangan ini melanjutkan rekor mengerikan Adesanya di ajang MMA. Dia berhasil menjaga status tak terkalahkan di ajang MMA. Kemenangan ini pun menjadi kemenangan ke-20 dari 20 duel yang sudah dia lakoni.

Ada kisah menarik kenapa petarung bertubuh kurus kelahiran Nigeria ini meminati olahraga MMA. Ternyata itu tidak terlepas dari kisah masa lalunya. Dia kerap dibully teman-temannya selama sekolah menengan di Rotorua, Selandia Baru.

Lantang Dukung israel, Legenda MMA Royce Gracie Jadi Masuk Islam

Petarung UFC, Israel Adesanya.

Baca: Eksklusif: Wawancara Juara UFC Israel Adesanya

Adesanya awalnya tidak tertarik dengan olahraga selama sekolah menengah. Sebaliknya dia tertarik pada anime Jepang seperti Death Note dan Naruto. Dia pun sering diintimidasi selama sekolah menengahnya. Inilah yang membuatnya memilih untuk belajar seni bela diri di kemudian hari.

Hebatnya, dia masih menjadikan teman-teman pembully-nya itu sebagai teman di Facebook hingga kini. Ini untuk mengingatkan mereka bahwa dia kini tidak bisa diganggu lagi. Cobaan yang dia alami mengubahnya menjadi 'Karate Kid' di kehidupan nyata.

Baca: Kontroversi Israel Adesanya di UFC 248: Menang karena Lari-larian

"Mereka (para pembully) telah melihat saya sekarang. Saya menyimpan beberapa di antaranya di Facebook saya, sehingga mereka dapat melihat betapa saya kini bersinar," katanya kepada The AM Show, dilansir The Sun.

"Di kepala, saya masih melihat bayangan para pengganggu saya. Saya terkadang masih melihat mereka 'lebih besar' dari saya. Tetapi ketika saya kembali ke Rotorua, saya seperti berkata, 'Saya takut kepada kalian?'"

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya