Knockout: Tragedi Mengerikan Petinju Calon Juara Lumpuh Total

Petinju Prichard Colon melawan Williams
Sumber :
  • Irish Mirror

VIVA – Dibalik gelamornya hidup petinju juara dan dibalik gemuruhnya sorakan penonton, ada hal yang selalu menghantui seorang petarung menuju ring bertanding. Mereka berpotensi keluar dari ring bukan menjadi orang yang sama. 

Mike Tyson Naik Ring Tinju Lagi, Ini Lawannya

Olahraga bertarung tak kenal ampun, dua petarung menghancurkan satu sama lain untuk menjadi juara. Meski ada aturan agar keselamatan petarung diperhatikan betul, tapi itu bukan jadi jaminan segala hal bisa terjadi di olahraga brutal ini. 

Dan itulah yang terjadi pada Prichard Colon, petinju muda dengan prospek cerah dengan rekor profesional 17 menang dan 1 kali kalah. 1 Kekalahan yang didapat merubah segalanya untuk Colon. 

Butuh 17 Pukulan Mematikan, Mike Tyson Ungkap Petinju Ini Jadi Lawan Terberat

Pertarungan tahun 2015 tidak hanya menghancurkan mimpinya namun juga hidupnya. Colon lahir di Florida tahun 1992, sejak kecil dia sudah menunjukkan ketertarikan pada tinju

Usia 10 tahun dia dan keluarganya pindah ke Puerto Rico dan mewakili Puerto Rico di kompetisi masa depan. Orang banyak mengenalnya sebagai si petinju tinggi.

Geger Mike Tyson Pakai Jersey Juventus

Namanya mulai melambung setelah memenangkan 5 gelar nasional. Dia juga berhasil memenangkan medali emas dalam 2010 youth championship.

Colon lalu memutuskan ke arah profesional dan meninggalkan karier amatirnya dengan catatan 170 kemenangan dan hanya 15 kali kalah. 

Debutnya 23 Februari 2013 dia melawan Xavier La Salle, dan berhasil memenangkan debutnya KO ronde pertama. Karier profesionalnya berlanjut tanpa jeda, di tahun 2013 dia bertanding 5 kali dan tahun 2014 dia bertanding 7 kali. Dia memenangkan semua duel. 

Salah satu duel yang paling diingat adalah melawan mantan pemegang sabuk juara kelas lightweight WBA, Vivian Haris. Duel ini digelar di Kanada, dan berakhir dengan kemenangan Colon di ronde keempat. 

1 bulan kemudian dia mengisi undercard melawan Tyroll Wiliam pada Oktober 2015. Dan duel inilah yang menjadi duel trageni Colon. 

Terrel William sejak ronde awal sudah rutin meninju belakang kepala Colon, itu merupakan serangan ilegal. Tapi wasit tak menghiraukannya, sampai akhirnya Colon kesal dan memukul bagian kemaluan dari William.

Wasit menghentikan duel dan memberikan pengurangan poin untuk Colon. Duel berlanjut, William makin tak terkendali memukul belakang kepala Colon sampai dia terjatuh. 

Baru lah wasit menghentikan duel karena pelanggaran yang dilakukan. Dokter sempat memeriksanya, dan memperbolehkannya berduel kembali. Seakan-akan nasibnya telah digambarkan menjadi tragis.

Ronde kesembilan, William terus menyerang belakang kepalanya lagi dan Colon jatuh 2 kali. Tim Colon pun memutuskan menghentikan laga dengan melepaskan sarung tinju Colon. Wasit memutuskan Colon kalah dengan diskualifikasi. 

Saat menuju locker room, Colon merangkul ibunya dan muntah tak karuan lalu pingsan. Colon dilarikan kerumah sakit dan dinyatakan mengalami pembekakan otak, dia kemudian koma selama 221 hari.

Setelah 221 hari, Colon tersadar namun dia bukan dirinya lagi. Colon lumpuh total dan hanya bisa menggerakan mata dan alisnya saja. 

Orang tua Colon menuntut pada promotor dan tim medis yang tak becus di tragedi Oktober 2015 itu. Hingga sekarang kasus itu berlanjut.

Williams sendiri mengambil waktu 2 tahun sampai akhirnya bertanding lagi. Dia mengaku menyesal atas tragedi tersebut. "Hati saya hancur, saya berdoa untuknya setiap hari agar dia bisa pulih. Saya tidak bisa menikmati kemenangan ini, saya khatir dengan dirinya," kata Williams, seperti dilansir Los Angeles Times.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya