- Istimewa
VIVA – Pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak awal 2020 membuat seluruh kegiatan banyak terhambat, termasuk pertandingan tinju internasional. Hal tersebut telah membuat petinju Indonesia, Daud Yordan, absen naik ring kurang lebih selama 2 tahun.
Selama pandemi, Daud kesulitan mencari lawan dan tempat bertanding lantaran sejumlah melakukan melakukan pembatasan demi memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Petinju Indonesia, Daud Yordan.
- Istimewa
Setelah menanti cukup lama, Daud akhirnya kembali mendapatkan kesempatan bertarung dalam perebutan sabuk gelar juara WBC ABC Silver Super Lightweight, melawan petinju Thailand, Rachata Khaophimai, pada 19 November 2021, di Pattaya, Thailand.
Kendati vakum naik ring selama dua tahun, Daud cukup optimistis menatap laga selanjutnya menghadapi Rachata. Dia pun menegaskan, absen naik ring selama 2 tahun bukan jadi kendala jelang laga selanjutnya.
"Sebetulnya, hidup saya ini di gym, dengan tiap hari berlatih, jadi itu bukan kendala. Saya atlet profesional, dan harus terbiasa berlatih," ujar Daud kepada wartawan di Jakarta, Sabtu 16 Oktober 2021.
Minta Doa Masyarakat Indonesia
Daud menambahkan, bahwa dirinya sangat serius menatap pertarungan kontra Rachata, karena laga tersebut akan menjadi penentuan terhadap kariernya di atas ring.
Makanya, dia berharap, seluruh masyarakat Indonesia dapat mendukung dirinya, dan memberikan doa agar bisa memenangkan pertandingan melawan petinju berusia 18 tahun tersebut.
"Pertandingan ini buat saya untuk menapak karier selanjutnya. Tentu saja, harapannya bisa memenangkan pertarungan. Saya juga minta doa seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke," ucap petinju berusia 34 tahun tersebut.
Terakhir kali Daud Yordan naik ring pada 17 November 2019 saat mengalahkan TKO petinju Afrika Selatan, Michael Mokoena, dalam perebutan gelar IBO WBO Super Lightweight, di Jawa Timur Park, Batu.
