Pengorbanan Besar Fhasya Ikhsan saat Bungkam Aziz Lamarang

Petarung One Pride, Fhasya Ikhsan
Sumber :
  • Instagram/@oneprideimma

VIVA – Pernyataan yang cukup mengejutkan dilontarkan oleh Fhasya Ikhsan. Petarung asal Jawa Barat ini mengaku rela bonyok demi memetik kemenangan atas Aziz Lamarang.

Ditemani CEO One Pride, Yudi Cahyadi Terbang ke Shanghai Ikuti UFC Performance Institute

Kedua petarung berduel dalam partai perbaikan peringkat One Pride Mixed Martial Arts kelas bantam di Fight Night 53. Fhasya berhasil mengunci kemenangan di ronde pertama.

Kemenangan ini tak didapat Fhasya dengan mudah. Dia harus merasakan bonyok dan berdarah-darah.

2 Jagoan Indonesia Juara Lagi di One Pride MMA 77, Begini Kata Ardiansyah Bakrie

Pukulan bertubi-tubi dari Aziz Lamarang saat pertarungan ground fighting itu menjadi penyebabnya. Beruntung, Fhasya bisa mengakhiri duel ini dengan manis yang membuat pengorbanannya tak sia-sia.

Petarung asal Jawa Barat itu bisa mengunci lawannya dengan teknik armbar di ronde pertama. Kuncian tersebut membuat Aziz memilih untuk tap out.

Velodrome Rawamangun Membara! One Pride MMA 77 Tampilkan Duel Raja dan Mantan Juara Nasional

Fhasya sangat puas dengan hasil ini meski wajahnya penuh lebam. Kepuasan itu karena telah rela bonyok agar strategi yang disiapkan dapat berjalan dan berhasil dengan menang.

Aziz Lamarang vs Fhasya Ikhsan di Fight Night 53 One Pride MMA

Photo :
  • Instagram One Pride

"Saya bonyok tidak apa-apa. Yang penting saya bisa masuk ke ground fighting. Setelah itu, dimanfaatkan saja buat masuk kuncian," ucap Fhasya kepada awak media.

Lebih lanjut, Fhasya menjelaskan, punya alasan mengapa mengorbankan wajahnya untuk bisa menjalankan strategi dan bisa menang. Yaitu, kata dia, lawannya Aziz Lamarang dari latar belakang taekwondo.

"Taekwondo itu dia butuh jarak untuk menendang. Karena yang saya tahu dari video-video Aziz sebelumnya. Cara memutuskan tendangan itu dideketin terus. Dia mukul saya tahan," ungkap Fhasya. 

Fhasya mendetail, Aziz punya kekurangan bermain di ground fighting. Maka itu, dia melanjutkan, kekurangan tersebut menjadi kesempatan untuk mengatasi petarung dari sasana Phoenix Camp. 

"Strateginya memang begitu, tekan terus biar dia tidak bisa mempunyai jarak menendang. Karena memang tendangan Aziz berbahaya banget. Nih saya jujur masih sakit, ya sudah saya tahan saja. Kuncinya, satu jangan menyerah," jelas Fhasya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya