Daud Yordan Akui Ada Aksi 'Curang' di Balik Kemenangan Sensasionalnya
- Youtube
VIVA – Berbicara soal petinju terbaik Indonesia, tak afdol jika tak menyebut nama Daud Yordan. Petinju asal Kalimantan Barat yang sudah malang melintang hiasi ting tinju nasional dan dunia ini namanya masih harum bahkan sampai saat ini. Pukulan maut Daud 'Cino' Yordan sudah memakan banyak korban, baik di dalam maupun luar negeri. Ada satu duel Cino yang cukup fenomenal, kala dia bentrok dengan petinju asal Rusia bernama Pavel Malikov yang main curang di pertengahan pertarungan.
Daud Yordan Vs Pavel Malikov
- RCC Boxing
Duel perebutan sabuk WBA Interkontinental kelas ringan itu berlangsung di DIVS, Ekaterinburg pada 23 April 2018. Modal Pavel kala itu adalah 13 laga profesional dengan 5 kemenangan KO. Sementara Daud sudah vakum selama 1 tahun dari ring tinju. Pertarungan seru menjadi penghias di awal ronde, jual beli pukulan terjadi sehingga membuat pelipis kedua petinju ini mengeluarkan darah. Baik Daud maupun Pavel tak ada yang mengendur hingga akhirnya di ronde keenam.
Pavel bertingkah curang, dia malah membanting Daud Yordan dengan keras sehingga menyebabkan Daud kesakitan. Wasit sempat menghentikan laga dan memperingatkan Pavel. Tapi Daud masih bisa bangkit dan menghancurkan petinju Rusia tersebut dengan KO. Tepatnya di ronde ke-8, Cino melepaskan pukulan bersih ke rusuk Pavel dan ditutup dengan hook kiri keras. Pavel sontak terjatuh sambil memegangi rusuk kirinya.
Ada Indikasi Kecurangan
Usai pertarungan, Cino buka suara di Indonesia. Dalam wawancaranya bersama salah satu televisi swasta Indonesia, Cino membongkar indikasi adanya kecurangan. Mulai dari peraturan yang memberatkan dirinya hingga sarung tinju aneh yang digunakan oleh Pavel.
Daud Yordan Vs Pavel Malikov
- RCC Boxing
Dia juga menyoroti aksi tidak sportif pavel di pertengahan duel ketika Pavel membanting Daud Yordan dengan sengaja. "Jadi memang apa yang dilakukan Pavel Malikov tentu agak kurang sportif. Karena dia membanting saya dengan sengaja namun wasit melihat itu sebuah pelanggaran yang pada akhirnya memotong poin dari Pavel sehingga dia kehilangan angka di ronde ini. "Pavel kehilangan dua poin karena dengan sengaja melakukan tindakan kurang sportif," lanjut dia.
"Ya memang betul didalam perjanjian tertulis, mereka membuat aturan yang memberatkan sebenarnya. Ada yang dilakukan dalam upaya Pavel karena dia satu-satunya digadang-gadang jadi juara dunia. Sarung tinju biasanya yang mereka gunakan adalah Grand (buatan Amerika) pertarungan kali ini mereka menggunakan Preto Rayes (dari Meksiko), sarung tinju ini digunakan petinju dengan rasio kemenangan yang tinggi," tambahnya.
